Monday, August 31, 2009

Otak Kita Unik

August 31, 2009 0 Comments
Pernah kepikir ga sih, di saat kita ngerjain soal matematika, ada suatu reaksi unik yang terjadi di otak kita? Woohooo... prosesnya rumit dan sangat cepat (untuk orang normal).

Misalnya kita ngeliat soal 1+2=.... Mulai dari mata yang melihat soal, lalu saraf-saraf reseptor di mata mengirimnya ke otak, di otak, soal ini diproses. Setelah diproses, otak memberikan respon berupa angka 3. Lalu, pesan angka 3 ini kembali dibawa oleh syaraf motorik ke otot di tangan kita, sehingga tangan kita mengambil alat tulis lalu menuliskan angka 3 di titik-titik tersebut. Hebatnya, proses yang begitu rumit ini, berlangsung dalam waktu yang sangat cepat. Wooohooo... TUHAN memang sangat keyenn... B-)

Nah, ngemeng-ngemeng soal otak, beberapa hari yang lalu, saya inget tentang sebuah preaching yang dibawain pas pertemuan FLAME! jaman dulu. Topiknya tentang dampak ucapan ke otak dan cara berpikir kita.

Di situ, pembicaranya bilang bahwa ada yang unik dengan otak kita, yaitu otak kita cenderung akan melakukan larangan. Misalnya, ada seorang yang ngucapin "jangan lihat!", nah pada saat itu, otak kita cenderung memberikan pesan ke mata untuk melihat.

Ada sedikit praktik yang sangat sederhana yang dapat membuktikan teori tersebut. Hmmm... sekarang, tarik napas dulu, tenangkan pikiran, lalu berkonsentrasilah pada huruf-huruf yang saya ketikkan selanjutnya. Sekarang, mulai baca tulisan saya ini dengan perlahan dan penuh perhatian (halah). Sekarang, ikuti perintah saya, "jangan pikirkan seekor buaya!!!". Nah, liat kan? Barusan di benak Anda, pasti muncul gambaran seekor buaya. Padahal saya sudah melarangnya. Hwaha... sangat sederhana dan terbukti bukan?

Hal ini kadang dianggap serius di dunia pendidikan. Beberapa pakar pendidikan menyatakan bahwa sebaiknya kita jangan mengucapkan larangan untuk mendidik anak, karena alasan proses di otak yang unik tadi. Tapi sebaiknya kita mengucapkan yang seharusnya dilakukan, seperti "buang sampah pada tempatnya!", ketimbang, "jangan buang sampah sembarangan!". Gitu.

Kalo tentang otak kita yang mengoordinasi sisi yang berlawanan mah, pasti udah pada tahu ya? Jadi sisi otak kanan, mengendalikan sisi tubuh bagian kiri, sedangkan sisi otak kiri mengendalikan sisi tubuh bagian kanan. Kalo emang blom tahu, googling aja. Pake "jembatan varol" sebagai keyword-nya.

Panjang soalnya kalo diceritain. Ntar bisa jadi novel. (lebay...).

Tumben inih, postingannya lagi ga ngaco.
=P

Wednesday, August 26, 2009

IPK Turun!!! ='(

August 26, 2009 2 Comments

Kemaren ada KRS, alias perwalian. Huhu... ga kerasa, udah 6 bulan yang lalu nih, ngelakuin kegiatan beginian. Pak, secepat itukah kita bertemu? (halah...).
Hmm... seneng karena udah masuk semester baru, tapi sedih juga, soalnya IPK malah turun di semester ini. Penyebabnya adalah adanya nilai T dan nilai E yang menghiasi transkrip nile saya. ='( Parahnya, duanyanya adalah nilai Fisika. Fisika season 1 dan Fisika season 2 (--> kek sinetron Cinta Fitri). Untungnya, gada mata kuliah Fisika season Ramadhan. =P

Sebenernya dari sebelom perwalian juga udah tau sih, bakalan turun. Gimana nggak? Nilai E bagaikan skak mat pada catur. Hehe...

But, there is no success, if there is no failure. Hha... mungkin saya memang gaboleh benci sama Fisika. Mungkin dengan belajar Fisika (lagi) saya akan bisa menemukan arti hidup (--> apa sih, koq ganyambung ya?).

Anyway, IPK turun bukan berarti harus bersedih dan ga semangat menjalani hidup. Kemaren, tanpa sengaja saya nemuin catetan kecil dari sebuah artikel yang pernah saya baca. Judulnya "10 ways to be happy".

Cekitot! (baca: check it out)

10 Ways To Be Happy
1. Memberikan Sesuatu
2. Melakukan suatu kebaikan
3. Selalu mengucap syukur
4. Bekerja dengan giat dan bersemangat
5. Mengunjungi orang yang lebih tua dan belajar dari pengalaman mereka
6. Lihat dan kagumi wajah seorang bayi dengan sungguh-sungguh
7.Tertawa lepas
8. Berdoa untuk tahu GOD's way
9. Berencana seolah hidup selamanya
10. Hidup seolah di hari terakhir

Artikel ini kalo menurut saya, sangat simple, tapi ada yang ingin saya tanyain, kenapa gada bobo? Perasaan tiap bangun bobo, I'm happy koq. Hihihi...
Well, pokoknya tetep semangat, apapun yang terjadi dalam hidup ini bukanlah untuk membuat kita lemah, tapi untuk mengajar kita menjadi orang yang lebih baik setiap kita membuka mata lagi. --> bangun tidur maksutnya Hwahahaha...

Monday, August 17, 2009

Apakah Para Pahlawan Menyesal???

August 17, 2009 0 Comments

Hmmmm... hari ini saya bangun dengan cara yang tidak wajar (lho!!!). Kalo biasanya saya bangun karena suara mama saya, tadi pagi saya bangun karena suara MC lomba 17an. Hha... fyuhhh...

Pas bangun sekitar jam 8.30 pagi, tiba-tiba saya ingat. Oh no!!! ada upacara di kampus! Meskipun sebenernya udah ga niat dateng, tetep ngeh koq. Hihi...

Ga cuma tiang bendera di jalan-jalan, acara-acara TV juga dipenuhi oleh nuansa merah putih. Seperti tahun-tahun sebelumnya, upacara diselenggarakan di sekolah-sekolah, kampus, kantor polisi, bahkan presiden juga ikutan upacara, dan sebagai implementasi dari daya juang, diadakanlah berbagai lomba.

Tentunya bukan supaya tukang kerupuk laris manis, atau kelereng jadi laku. Tujuannya jelas, yaitu sebagai implementasi dari daya juang, anak-anak sejak dini deperkenalkan dengan lomba-lomba yang menuntut kerja keras, perjuangan, dedikasi (meskipun dedikasi utama mereka adalah hadiah =P), dan semangat pantang menyerah. Intinya supaya mereka punya jiwa pahlawan dan pahlawati (ada gitu???) hha...

Actually, saya seneng ngeliat semangat warga Indonesia yang ikutan upacara, anak-anak kecil yang ngikutin lomba dengan ceria, tapi masih ada banyak pertanyaan di benak saya. Salah duanya, adalah :
Apakah mereka mengerti tujuannya?
Apakah ini cuma formalitas?

Kalo memang bangsa Indonesia ga pernah absen ikutan upacara dan ikutan lomba tiap tanggal 17 Agustus tapi mereka ga bisa ngehargain pengorbanan para pahlawan, buat apa???

Hari ini adalah hari Senin. Hampir semua warga Indonesia ngerayain hari ini untuk menghargai dan mengenang jasa para pahlawan bangsa yang kebanyakan dah gugur. Tapi, hari Selasa anak sekolah kembali nyontek dan para pekerja kembali korupsi.

Kalo seandainya saya adalah salah satu dari para pahlawan itu (ehemm..), tentunya saya akan merasa sedih. Ironis.

Para pahlawan udah rela mati demi tercapainya kemerdekaan, apa susahnya sih buang sampah pada tempatnya demi ngejaga kebersihan negara? Apa susahnya sih menahan diri dari korupsi dan mulai syukuri apa yang ada? seperti kata D'Massive (hiyaaa...).

Kalo dibandingin sama apa yang udah dilakukan ama para pahlawan kita, kita ga ada apapanya. Nobody's perfect. Iya saya tau, but i think, everybody has to be better each day to survive in life.

Lagian itu kan hal sepele.

Hha... ngemeng-ngemeng soal sampah, saya jadi inget, waktu SD saya sering dibilang anak tukang sampah sama mama saya sendiri gara-gara saya hobi banget ngantongin sampah di saku seragam. Yahhh... begimana lagi, gada tempat sampah...

Without an ability to survive in a small thing, we are unable to survive in a great thing.

Semangat!!!

Buatlah para pahlawan tidak merasa menyesal atas pengorbanan mereka.

Friday, August 14, 2009

Segitiga Sama Kaki

August 14, 2009 2 Comments
Pak Guru:
"Heh!!! Kamu yang di ujung sana!!! Coba sini!!! Ngobrol ajah!"

Murid:
"Sa...saya, ga ngobrol pak. Saya... cu... cuma..."

Pak Guru:
"Halah!!! Jangan ngeyel kamu!"

Si murid berdiri di depan kelas. Lalu, pak guru nyodorin dia spidol.

Pak Guru:
"Nih... gambarin segitiga sama kaki di papan tulis!!!"

Si murid yang udah ada di depan kelas langsung terkejut.

Murid:
"Saya ga bisa nggambar segitiga sama kaki Pak! Saya cuma bisa nggambar segitiga sama tangan tuh."

Guru:
"Gubrakkk..."


MISCOMMUNICATION. Yeah... belakangan hal ini jadi sumber masalah. Nilai UAS susulan Fisika saya ga nongol-nongol gara-gara miscommunication, kepanitiaan disalahin gara-gara miscommunication, sampe-sampe kebodoran-kebodoran tertentu juga bisa terjadi karena adanya miscommunication. Hha...

Miscommunication ada dimana-mana. Kebanyakan manusia lebih sering berinteraksi dengannya daripada dengan misuniverse atau misworld. (apa sih... =P).

Lagi dengerin musik sambil chatting. Bingung mau nulis apa. No inspiration.
Tapi dipaksain aja nulis. Soalnya, kalo udah mulai kuliah, blom tentu bisa posting sesering ini. Tidur aja mungkin ga bisa sepuas biasanya. Laporan ngantreee... duong...

Jadi sekarang harus nabung jam tidur... =P

Bobo ahhh...

Monday, August 3, 2009

New Moon

August 03, 2009 2 Comments


Buku kedua dari tetralogi Twilight ini, lumayan seru, konfliknya lebih dalem dibandingin sama buku Twilight. Jujur, pas baca buku ini ngerasa sedih juga, soalnya Edward Cullen Cuma muncul di awal dan akhir novel.

Dari buku Twilight, Bella dan Edward Cullen udah hidup bahagia, mereka bisa pacaran, tanpa ada yang tahu bahwa cinta mereka adalah cinta terlarang. Di awal novel New Moon juga begitu, mereka tetap bahagia menjalani hari-hari pacaran mereka. Konflik dimulai begitu Bella ulang tahun.

Bella ga suka hari ulang tahunnya kali ini. Soalnya dia bakalan lebih tua setaun dari Edward, Edward tetep 17 tahun selamanya, sedangkan dia sekarang udah 18 tahun.

Bella yang benci hari ulang tahun, gak mau Edward ngasih dia kado. Tapi karena Edward maksa (secara, pacar masa ga ngasih kado), akhirnya Bella ngizinin Edward ngasih kado, tapi syaratnya ga boleh ngeluarin uang sedikit pun. Alice Cullen, adik Edward, suka banget sama Bella, dia sampe nyiapin acara ulang tahun yang special di rumah keluarga Cullen.

Setelah dipaksa, akhirnya Bella mau juga dateng ke pesta ulang tahunnya. Di situ, semua anggota keluarga Cullen, kecuali Rosalie, menyambut Bella dengan gembira. Mereka juga udah nyiapin beberapa kado buat Bella. Setelah dipaksa juga, akhirnya Bella mau ngebuka kado-kado itu, dan insiden pun dimulai…

Waktu Bella lagi nyoba buka kado, ternyata ada bagian dari kertas kado tersebut yang tajam. Bella thea, ceroboh pisan, jadinya dia terluka, berdarah juga. Sebenernya luka ini ga akan jadi masalah kalo Bella lagi ga berada di lingkungan yang bervampir, tapi nyatanya Cuma dia seorang yang bukan vampire. Edward yang ngeliat Bella berdarah, langsung meluk Bella dan ngedorong dia dari kerumunan para Cullen (maksudnya ngelindungin, bukan mau ngisep darahnya), tanpa sengaja, Edward terlalu kuat ngedorong Bella, sampe mereka berdua nabrak meja. Gawatnya lagi, di atas meja itu, banyak piring. Alhasil piring jatoh, pecahannya merobek kulit Bella. Jasper, yang adalah anggota keluarga Cullen yang paling baru beradaptasi menjauhi darah manusia, ngerasa terpancing. Sampe harus diasingkan ke luar ruangan.

Carlisle, papanya Edward yang adalah seorang dokter, langsung bertindak dengan jarum dan benang jahit dong. Karena dia udah jadi dokter sejak dahulu kala (hayah), dia ga tergoda sedikit pun sama darahnya Bella.

Edward yang pelindung sejati, ngerasa bersalah banget banget banget atas kejadian ini. Oh ya, dia ngasih Bella CD rekaman permainan pianonya. Bella seneng banget, dan dia ga terlalu nganggep kecelakaan itu sebagai sesuatu yang serius, dia juga ga minta putus, soalnya dia kan emang pengen jadi vampire. Biar tetep abadi kayak Edward.

Ternyata Edward bener-bener nganggep masalah ini sebagai sesuatu yang serius. Sampe akhirnya dia memutuskan untuk pindah sementara waktu, pindah ke Negara lain ngejauhin Bella, dengan alasan ga mau ngelukain Bella, dan ngubah Bella jadi vampire.

Dari waktu saya mulai baca Twilight, saya bingung, kenapa Edward ga mau Bella jadi vampire. Padahal kan kalo sama-sama vampire, mereka bisa sama-sama muda, dan abadi. Ternyata di New Moon ini, pertanyaan saya dijawab juga. Edward punya pandangan bahwa ketika seseorang diubah jadi vampire, maka jiwa orang tersebut akan hilang, dan dia ga akan punya kehidupan masa depan (surga atau neraka). Jadi, Edward ga mau Bella sampai kehilangan jiwanya. Gitu.

Edward berpura-pura ga cinta Bella lagi, biar Bella bisa benci sama dia, dan bisa dengan mudah ngelupain Edward. Edward menggunakan alasan yang ga logis deh. Pokoknya dia bener-bener pergi.

Dari sini lah kehidupan Bella berubah, perpisahannya dengan Edward, bikin dia setengah sakit jiwa. Dia ga punya semangat apapun, hari-harinya tanpa senyuman, tanpa ngomong, bercanda, tanpa gaul, tanpa teman, sampe papanya sendiri bilang dia kayak zombie. Sampe akhirnya papanya khawatir Bella sakit jiwa (bukan setengah lagi). Pas papanya mau ngirim Bella ke psikiater dan ngembaliin Bella ke mantan isterinya, Bella ngamuk, ga mau pindah, meskipun Bella ga suka Forks yang dingin, tapi kenangannya bersama Edward telah membuat kota ini menjadi terlalu indah untuk ditinggalkan.

Bella pun mencoba kembali jadi “manusia normal”. Sampe akhirnya dia ketemu lagi sama Jacob Black (di Twilight, tokoh ini juga sempat disorot, tapi ga terlalu banyak). Dari sinilah de javu terjadi. Jacob adalah anak yang menarik, meskipun dia lebih muda sekitar 2 tahun dari Bella. Karena proyek rahasia mereka, Bella dan Jacob jadi akrab. Jacob ramah dan hangat. Dia tahu apa yang Bella rasain tanpa harus Bella kasih tahu duluan. Bella mulai deket sama Jacob, tapi tentunya kedekatan ini ga pernah bisa ngalahin rasa cinta Bella ke Edward. Karena Bella juga mengalami gangguan psikologis berupa pendengaran terhadap delusi dari suaranya Edward. Bella ngedenger delusi suara Edward setiap kali dia ada dalam bahaya. Jadi, dia terus menerus membahayakan dirinya supaya bisa mendengar suara Edward dengan nyata. Sampe-sampe di New Moon ini, Bella keluar masuk rumah sakit, gara-gara aksi gila bin nekat-nya.

Di saat Bella mulai suka sama Jacob, ada suatu keanehan pada diri Jacob. Pertumbuhan tubuhnya begitu cepat, sampe2 tinggi badannya ngalahin Bella padahal dia masih lebih muda dari Bella. Keanehan ini terjawab, tapi sekaligus bikin Bella aneh sama kisah cintanya yang terus-terusan mengalami cinta terlarang.

Faktanya, Jacob Black adalah seorang werewolf (serigala jadi-jadian) yang notabene adalah musuh dari vampire. Tapi Bella nerima Jacob apa adanya tetap sebagai sahabatnya, meskipun Bella tahu bahwa Jacob suka padanya. Semuanya ga jadi masalah sampe kedatangan Victoria, vampire cewek pacarnya James. James dibunuh oleh keluarga Cullen di Twilight, jadi Victoria mau balas dendam dengan cara ngebunuh Bella. Biar Edward ngerasain apa yang dia rasain.

Di awal saya udah ngasih tahu tentang adanya kesan de javu. Yuph… kalo di Twilight, yang ngelindungin Bella dari James adalah Edward, di New Moon ini, yang ngelindungin Bella dari Victoria adalah Jacob. Ceritanya bener-bener mirip, sampe Bella harus dilindungin sama 5 werewolf (Jacob+4 orang temennya). Mirip khan, sama Twilight. Cuma, kalo di Twilight, Bella dilindungin sama vampire.

Cerita mulai jadi lebih menarik lagi setelah Alice Cullen berkunjung ke rumah Bella. Awalnya saya kira mereka ber-7 (keluarga Cullen) udahan perginya dan mau kembali ke Forks. Ternyata ga gitu. Alice Cuma mau ngasih tau Bella bahwa dia dalam bahaya, yang dibuat oleh Victoria. Alice melihat dari penglihatannya ke masa depan (kemampuan indera yang dimiliki oleh Alice) bahwa Bella meninggal.

Trus, setelah mengetahui bahwa Bella punya pelindung, dan penglihatannya akan masa depan mulai berubah. Alice agak tenang. Tapi masalah gak berhenti sampai di sini. Ternyata Edward dikasih bocoran sama Rosali (si jutek) bahwa Bella udah meninggal. Padahal, prediksi Alice gak selalu bener, masa depan selalu bisa berubah lewat keputusan yang diambil saat itu. Edward yang mikir bahwa Bella udah meninggal, mau bunuh diri ke Italia. Jadi, di Italia ada sebuah rakyat vampire bernama Voltury. Mereka sangat berkuasa. Mereka bisa ngebunuh vampire, kalo vampire itu ngelanggar undang-undang. Salah satu undang-undagnya adalah harus merahasiakan keberadaan vampire di bumi.

Edward mencoba bunuh diri dengan cara menjemur dirinya di bawah sinar matahari di tengah kota, sehingga bakalan banyak orang yang tau kalo dia vampire (kulit vampire akan bersinar seperti berlian terpendam ketika terpapar sinar matahari). Dengan cara ini, Edward berharap keluarga Voltury akan ngebunuh dia karena dia dengan terang-terangan memberitahukan pada manusia mengenai keberadaan vampire.

Dari sini Bella bener-bener serba salah, dan riweuh. Secara, dia mau bilang apa sama papanya, dan gimana dengan sekolahnya yang beberapa bulan lagi bakalan ngadain ujian akhir kalo dia pergi ke Italia tanpa jaminan apapun bahwa dia akan kembali dengan selamat.

Tapi demi cintanya pada Edward, Bella rela melakukan apapun demi mencegah Edward melakukan tindakan bunuh diri itu. Keputusan itu harus diambil dengan segera soalnya Bella dan Alice gak punya waktu yang banyak. Akhirnya Bella nekat ke Italia pake pesawat tentunya, masak pake becak. Trus, dia beneran harus berpacu dengan waktu. Alice malahan sampe maling mobil biar cepet. Hha…

Sampe di Italia, ternyata lagi ada festival mirip Halloween gitu. Tengah kota otomatis rameeee banget sama orang-orang. Hal ini lebih menyulitkan Bella, dia harus nembus kerumunan itu sebelum jam 12 tiba karena Edward akan bunuh diri jam segitu, biar mataharinya poooll katanya si. Nah, padahal saat itu jam 12 kurang beberapa menit. Jadinya Bella harus lari sendirian ke tengah kota tanpa Alice, secara, Alice kan vampire juga, ga boleh terpapar sinar matahari.

Tapi, singkat cerita Edward gagal bunuh diri, karena Bella nyampe tepat waktu. Tapi ada satu masalah lagi, ternyata keluarga Voltury tahu bahwa Edward udah ngasih tau keberadaan vampire pada Bella. Jadinya, keluarga Voltury ngasih satu syarat. Bella harus mati, atau diubah jadi vampire. Edward jelas milih Bella buat jadi vampire. Tapi ga sekarang.

Akhirnya Edward menyadari bahwa keputusannya menjauhi Bella, ga sepenuhnya bener. Bukannya bikin Bella lebih baik, malahan bikin Bella jadi zombie haha… Finally, Edward beserta keluarganya pindah lagi ke Forks, dan Bella Edward kembali pacaran lagi kayak dulu.

Oh ya, hubungan Bella dan Rosalie juga membaik, Rosalie ngerasa bersalah karena Bella jadinya harus berjuang nyelamatin Edward, padahal yang ngebikin semuanya jadi kacau adalah si Rosalie yang mengember-emberkan penglihatan Alice yang belum tentu bener.

Rosalie ga jutek lagi nih di sini. Bagus lah… Masalah pun selesai. Tapi ada masalah lain, gara-gara Edward sering bikin Bella pergi tiba-tiba, dan bertanggung jawab atas ke-zombie-an Bella, jadilah dia dibatasi sama papanya Bella. Ga boleh ngajak Bella keluar rumah selain ke sekolah. Trus jam berkunjungnya Cuma sampe jam 9 malem.

Tapi, buat vampire cerdas kayak Edward, apa sih yang ga bisa dilakuin. Tinggal nyelinap aja ke kamar Bella.

Masalah lainnya adalah Jacob. Jacob ga mungkin bisa ada di sisi Bella kalau Edward juga ada di sana. Secara mereka berdua musuh bebuyutan. Werewolf vs. Vampir. Wkwkwk…

Akhirnya Jacob pun menjauh dari Bella, tapi meskipun Bella milih Edward, tetep aja dia ngerasa kehilangan Jacob. Cerita pun berakhir di situ. Di hutan samping rumah Bella, ketika Jacob pergi menembus kelamnya hutan…

Baca deh… seru da. Cuma sekitar 585 halaman koq.
Just for your information, Stephenie Meyer baru ngeluarin buku baru, judulnya The Host. Fresh released banget tuh. Baru akhir Juli kemaren. Hehe…

Pusing dan Aspirin

August 03, 2009 0 Comments

Beberapa hari yang lalu, saya kena flu (ga nanya =P ). Kepala pusing, badan pegel, lemes, ingusan, mimisan, batuk-batuk. Untung bukan flu babi. Wkwkwk…


Tapi, sakit flu kemaren, ternyata membawa inspirasi (jiahahaha). Waktu lagi tiduran depan tipi mati, papa saya tiba-tiba nyamperin dan nanya apakah saya masih hidup ato nggak, canda. Dia nanyain keadaan kepala saya, masih pusing ato nggak.


Lalu saya mikir, kalo bilang masih, pasti diapa-apain, jamu, susu, obat, apapunlah yang ga saya suka. Tapi kalo saya bilang nggak pusing, brarti saya boong, dan kata nenek itu berbahaya, wkwkwk. Alhasil saya bilang aja, “dikit”. Lalu, papa saya bilang, “minum aspirin nih!” Haduh… mendengar itu, langsung males, dan akhirnya tanpa disuruh, papa pun bercerita.


“Eh, beneran lho, aspirin tuh manjur banget, ini murni obat penghilang pusing. Kemaren juga papa pusing pas abis make kaca pembesar, minum itu langsung ilang tuh. Cobain ya!!” (à kaca pembesar ternyata punya potensi bikin pusing).


“Ga ah… dikit doang kok, besok juga ilang.” Saya mencoba berdalih.


“Eh, tau ga, papa nyoba obat ini tuh gara-gara abis nonton film, dulu. Judulnya ‘di hart’.”


Merasa ga kenal sama film itu, “Apah??? Di hart


“Iya di hart.” Si papa menyebutkannya lagi dengan pede.


“Dihart. Dihart… Di heart. The Heart. Ohhh!!! My heart kali.” Akhirnya nemu judul film yang lumayan mirip.


“Nggak koq. Di hart. Beneran.” Papa keukeuh.


“Iya sih, kalo My Heart mah kalo ga salah sakit hepatitis, masak dikasih aspirin???”, jadi bingung saya. “Nah, itu ceritanya gimana pa?”


Papa pun mule bercerita,,,


“Iyah, ceritanya ada seorang penjinak bom, nama pemerannya tuh, si…haduh…siapa tuh… isterinya, ehhh suaminya Demi Moore??? Siapa tuh namanya???”


“Demi Mor mah bukannya model potong rambut???” saya sok tahu.


“Ngaco kamu mah! Oh!!! Bruce Willis. Nah iya iya… Nah si Bruce wilis ini penjinak bom gitu, trus, tiap mo mati, pasti ga jadi mulu. Terakhir, pas dia mo mati, dia minta aspirin sama penjahatnya. Kayak permintaan terakhir gitu. Nah, pas gitu, berkat aspirin, dia ga jadi mati dweh. Jadi intinya tuh dia susah mati.”


Eureka!!! Sayah tau jawabannya, “Die Hard meureun!!! Hahaha si papa mah.”


“Oh, itu yah, cara bacanya. Ya deh… Hwahahaha.”


Sejujurnya, saya kagum banget sama papa saya. Dia tu orangnya pemikir sejati lah. He can grab inspiration from many parts of life, film, people, commercial break, news, his wife, me, anything.


Cuma kekurangannya suka stubborn, susah diganti dan dipengaruhi jalan pikirannya. Haha…


Thanks GOD, for giving me such a nice dad.

Twilight

August 03, 2009 0 Comments



Meskipun berbau mistis dengan kehadiran vampire, buku ini bukan buku horror, tapi lebih banyak membahas tentang kisah cinta sepasang “anak muda”. Kenapa saya kasih tanda petik? Karena kisah cinta yang ada di buku ini adalah milik sepasang kekasih yang salah satunya (cewek) memang manusia dan masih muda, tapi, yang lain (cowok) adalah vampire yang sudah berusia lebih dari 100 tahun. WOW!!!


Latar belakang inilah yang membuat cinta mereka berdua menjadi sebuah kisah cinta terlarang. Nonono!!! Bukan cinta terlarang antara cewek muda dan kakek-kakek, tapi kisah cinta yang aneh antara seorang manusia dan seorang… hmmm bukan seorang dong ya, tapi sevampir vampire. Haha… jadi aneh. Kan kalo orang jadinya seorang, tapi kalo kambing, jadinya seekor, nah kalo vampire, jadinya se apa???


Hayah… Back to topic. Tokoh utama ceweknya bernama Isabella Swan dan yang cowoknya Edward Cullen. Yah… memang agak aneh kalo vampire bisa jatuh cinta sama manusia, di bukunya, Stephenie Meyer menyebutkan dalam dialog Edward, bahwa kisah cinta ini mirip kisah cinta singa yang jatuh cinta pada kambing. Wkwkwk… secara, manusia kan mangsanya vampire.


Buku yang terdiri dari 518 halaman ini, memiliki sudut titik pandang pertama, dengan Bella sebagai si pencerita. Hmmm… awalnya nampak biasa, karena sesuatu hal Bella harus pindah ke sebuah kota dingin yang memiliki sinar matahari paling sedikit. Bersekolah di sekolah kecil di kota Forks, Bella awalnya ga punya semangat sama sekali, tapi setelah dia melihat Edward Cullen, kisahnya jadi lain. Bisa dibilang, dia jatuh cinta pada pandangan pertama karena Edward adalah sosok yang sangat tampan dengan kecerdasan, suara, kulit, warna mata, dan keharuman yang sempurna di mata Bella.


Kisahnya semakin seru karena Edward sang vampire juga jatuh cinta pada Bella. Alasannya sih, kalo menurut saya bukan Cuma cantiknya Bella, melainkan rasa simpati Edward karena Bella tuh cewek yang ceroboh, punya daya magnet terhadap bahaya, dan hey cewek ini menarik, Edward ga bisa sedikitpun ngebaca pikiran Bella, yang biasanya dia bisa lakukan terhadap orang lain dan alasan lainnya adalah karena Bella punya “keharuman” yang disukai oleh vampire yang satu ini.


Akhirnya mereka pun sering jalan bareng. Awalnya sih Bella ga tau kalo cowok yang dia kagumi adalah seorang vampire, tapi lama-kelamaan Bella ngerasa aneh sama kebiasaan keluarga Cullen yang selalu bolos sekolah pas hari cerah, ga ikut praktikum biologi tentang tes darah, gak pernah makan, Edward yang bisa ngebaca pikiran orang, mereka semua punya tipe kulit pucat dan kecepatan yang luar biasa. Akhirnya itu terungkap lewat temannya Bella yang merupakan anggota suku asli, Jacob Black, dan lewat pengakuan Edward sendiri. Anehnya, Bella bukannya menjauhi Edward, tapi dia nerima keadaan Edward apa adanya. Hal inilah yang ngebikin Edward makin sayang sama Bella.


Edward adalah vampire berumur hampir 100 th, tapi fisiknya tetep anak usia 17 th, karena dia diubah jadi vampire pada usia segitu. Fisiknya akan tetap sama, karena itulah mereka disebut makhluk abadi. Hal ini tentu aja bikin Bella kepengin jadi vampire juga, biar tetep sama-sama muda kayak Edward. Tapi Edward melarangnya.


Oh iya, lupa. Edward adalah vampire baik. Dia beserta 6 orang keluarganya memilih gak minum darah manusia, tapi darah hewan. Tapi hal ini tentu aja bukan berarti mereka bisa ga tertarik sama darah manusia. Buktinya, Edward harus berburu dulu sebelum deketan sama Bella. Biar dia ga ‘haus’, jadi gak membahayakan keselamatan Bella.


Kisah cinta mereka romantis banget sekaligus aneh. Edward makin lama, membuka rahasia keluarganya satu persatu. Gimana mereka bisa berubah jadi vampire, kemampuan indera keenam yang beda-beda di tiap vampire, dan masih banyak lagi deh.


Klimaksnya adalah sewaktu musuh keluarga Edward yang bernama James bertemu dengan Bella. Yang bikin bahaya adalah karena si James ini bukan vampire baik, alias minum darah manusia. Akhirnya Edward dan 6 anggota keluarga Cullen lainnya harus ngelindungin Bella (selaku pacarnya Edward), mereka sampe kabur ke Negara lain untuk ngehindarin pengejaran si James dan pacarnya Victoria.


Di akhir, Bella mengambil keputusan dongdong yang ngebikin dia terkena perangkap James. Awalnya saya juga bingung, kenapa si James ngejar2 si Bella sejauh itu. Padahal kan manusia di dunia ini banyak. Kenapa ga minum “minuman” lain aja. Tapi kemudian saya pikir ini ada kaitannya sama selra Edward yang bilang kalo darah Bella “harum” banget.


Tapi kenyataannya setelah saya baca lagi, ternyata James adalah musuh Carlisle (ayah Edward). Carlisle pernah mengagalkan James untuk ngebunuh Alice (adeknya Edward). Jadi dia ga mau ngerasa terkalahkan.

Hooo… begitu toh.


James ngejebak Bella, sampe akhirnya dia bisa ngegigit Bella. Untunglah si Edward cepet dateng dan nyedot kembali darah Bella yang udah kena bisa vampire. Mungkin buat Edward itu kaya welcome drink-lah. Hha. Akhirnya Bella masuk rumah sakit. Dan James berhasil dibunuh oleh 2 orang anggota Cullen. Maen keroyokan gitulah istilahnya.


Novel ini berakhir di adegan Bella yang diajak ke Prom by Edward. Tamat dehhhh…


Bukunya keren, Cuma ada beberapa kalimat hasil terjemahan yang agak sulit dicerna. Tapi secara keseluruhan keren koq, ga rumit, tapi tetep bisa dinikmatin. Hehe…


Hasil browsing, cewek2 remaja katanya jadi ngefans sama Robert Pattinson (pemeran Edward Cullen di Twilight dan Cedric Diggory di Harry Potter and The Goblet of Fire). Mungkin harusnya mereka ngefans sama tokoh Edwardnya, soalnya dari novelnya kebaca banget kalo Edward adalah vampire yang romantis.


And, I think “Your Guardian Angel” by The Red Jumpsuit Apparatus is very suitable in describing the characteristic of Edward Cullen to Isabella Swan. Here is the lyrics:


When I see your smile, tears roll down my face. I can’t replace.

And now that I’m strong, I have figured out,

How this world turns cold and it breaks through my soul.

And I know, I’ll find, deep inside me, I can be the one.

I will never let you fall.

I’ll stand up with you forever.

I’ll be there for you through it all.

Even if saving you sends me to heaven.

It’s okay. It’s okay. It’s okay.

Seasons are changing and waves are crashing

And stars are falling all for us.

Days grow longer and nights grow shorter,

I can show you I’ll be the one.

I will never let you fall.

I’ll stand up with you forever.

I’ll be there for you through it all.

Even if saving you sends me to heaven.

‘Cause you’re my, you’re my, my, my, my true love,

My whole heart, please don’t throw that away.

Because I am here, for you.

Please don’t walk away, and please tell me you’ll stay.

Whoa-oh-oh

Stay

Whoa-oh-oh

Use me as you will, pull my strings just for a thrill.

And I know I’ll be okay, though my skies are turning gray.

I will never let you fall.

I’ll stand up with you forever.

I’ll be there for you through it all.

Even if saving you sends me to heaven.

I will never let you fall.

I’ll stand up with you forever.

I’ll be there for you through it all.

Even if saving you sends me to heaven.


[Your Guardian Angel Lyrics & Music Video

@ http://songlyricsvideos.com]


Well, I’m looking forward to post the sequel, “New Moon”.