Sunday, November 15, 2015

Di Tepi sungai Piedra Aku Duduk & Tersedu

November 15, 2015 0 Comments
Paulo coelho
1994
209 pages
Translator: Miagina Amal
Publisher: Pustaka alvabet



Buku ini adalah buku karangan Paulo Coelho (Red: paw lo kwey lew) pertama yang saya baca. Menurut saya sih, bahasanya cukup berat, sampai-sampai ada beberapa kalimat yang harus saya baca berulang untuk memahami maknanya, hehe...

Tokoh utamanya adalah sepasang kekasih yang sejak kecil sudah saling mencintai tapi belum berani mengugkapkannya satu sama lain. Buku ini mengisahkan tentang pertarungan batin si wanita, Pilar mengenai harus merelakan si pria atau menerima cintanya. Hebatnya, nama si Pria tidak satu kalipun disebutkan oleh Paulo (eh bener enggak ya, mau saya cek lagi, tapi bukunya sudah dikembalikan, ehehehe).

Jadinya itu, mereka berdua berteman sejak kecil. Kemudian setelah melewati masa remaja, si pria berkuliah di luar kota. Masing-masing menjalani hidup sendiri-sendiri. Kemudian setelah menginjak usia akhir 20an, mereka bertemu. Si pria tumbuh menjadi seseorang yang agamis, dan sedang dalam perjalanan mengambil keputusan mengabdikan dirinya sepenuhnya untuk Tuhan. Mungkin kalau di Indonesia bisa diibaratkan seperti mengambil keputusan menjadi romo kali ya. Sedangkan yang wanita tumbuh menjadi seseorang yang takut mengambil risiko dan perubahan, karenanya dia terobsesi untuk hidup normal. Kuliah, menikah, dan berkeluarga di Soria, kampung halamannya.Namun, salah satu ceramah si pria tentang "yang lain" menggelitik keputusannya.

"Yang lain" disini digambarkan sebagai sisi gelap dari diri kita yang menolak mengikuti kata hati dan mendorong kita untuk melakukan kebalikan dari apa yang diserukan kata hati. Bagi Pilar, "yang lain" adalah bagian dari dirinya yang takut mengambil risiko, takut keluar dari zona nyaman, yaitu Soria, dan bagian dari dirinya yang gengsi mengungkapkan cinta.

Di sisi lain, si Pria sebetulnya belum mantap dengan keputusannya menjomblo, karena dia sangat mencintai Pilar, tapi di sisi lain, dia merasa Pilar belum mau keluar dari zona nyamannya untuk berkeliling dunia bersamanya.

Pertentangan batin itu akhirnya berujung pada sebuah keputusan, dan tentu ada sesuatu yang harus dikorbankan untuk mendapatkan sesuatu yang lain. Akhirnya bagaimana sih sebetulnya sudah bisa ditebak, silakan baca sendiri yaa... hehehe...

Reviewer-reviewer sebelumnya menilai buku ini sebagai bukunya Paulo dengan alur cerita yang sangat simpel. Enggak sabar untuk baca buku Paulo yang lainnya.

--Jika kita tidak terlahir kembali-jika tak belajar untuk melihat kehidupan dengan kemurnian dan antusiasme masa kanak-kanak-tak ada artinya terus hidup (Paulo Coelho).

--Hidup mengejutkan kita dan memerintah untuk bergerak ke arah yang tak diketahui-bahkan ketika kita tak mau dan mengira tak perlu (Paulo Coelho).

--Lebih baik kalah dalam beberapa pertempuran demi mimpi-mimpimu daripada dikalahkan tanpa pernah tahu untuk apa kau bertempur (Paulo Coelho).

Saturday, November 14, 2015

Menanam dan Memperbanyak Bunga Marigold

November 14, 2015 36 Comments
"Waktu saya kecil, bunga Marigold bisa ditemukan tumbuh liar di pekarangan depan rumah, atau di pinggir sungai. Sekarang? Masih bisa ditemukan juga sih, tapi di nursery atau penjual tanaman."

Saya mulai menanam marigold ketika pada suatu hari di musim hujan (sekitaran setahun lalu berarti ya, karena sekarang sudah mulai hujan) saya mengunjungi salah satu plant nursery di bandung. Ceritanya ingin mencari koleksi bunga baru. Penggemar bunga pasti tahu, kalau kebanyakan bunga-bunga bermekaran atau tumbuh baik di musim panas, nah pada saat itu, enggak ada bunga lain selain si marigold ini. Warnanya yang mencolok, langsung menarik perhatian. Dan ternyata menanam dan merawat marigold sangat mudah. Bisa loh dijadikan pilihan untuk ditanam di segala musim, termasuk musim hujan seperti sekarang ini :)

Oke, benih marigold berasal dari bunganya yang sudah kering. Penampakannya seperti duri-duri runcing, namun tidak tajam, dengan warna hitam di bagian bawah, dan berwarna putih di bagian atas.

Benih Bunga Marigold

Saya menanam 2 jenis marigold saat ini. French Marigold yang tinggi tanamannya hanya mencapai 30 cm, dan Marigold Naughty Marietta (Ex: Mr. Fothergill's) yang tingginya bisa mencapai 60 cm. Kalau diperhatikan, bentuk benihnya sama kok. :)
Hati-hati tertukar yaa...

Benihnya tergolong mudah sprout (tumbuh). Saya semai di media semai campuran tanah, kompos, cocopeat, sekam, dan sekam bakar, eeh kurang dari seminggu, sudah sprout aja.

Bibit French Marigold Usia 3 minggu
 Karena taburan benihnya terlalu padat, jadinya bibitnya berdesak-desakan. Tunggu sampai usia 3 minggu, untuk pemindahan bibit ke pot sendiri-sendiri.


Bibit Marigold Naughty Marietta usia 3 minggu
 Bibit Naughty Marietta, daun dan batangnya agak-agak bersemu merah. Senangnyaaa sudah tumbuh. Dulu penasaran sekali bunganya seperti apa (meskipun sudah browse, tapi tetap saja ingin melihatnya sendiri).

Setelah bibitnya berdaun 4-6 seperti diatas, sebaiknya dipisahkan dari gank-nya, agar tidak berebut nutrisi, sehingga tumbuhnya lebih yahut. Hati-hati memindahkannya ya, cara repotting sudah pernah saya bahas di postingan-postingan sebelumnya.

Repotting bibit Marigold

Repotting-nya pakai tangan saja, biar berinteraksi dengan bakteri tanah yang bisa menghilangkan stress :p
Bibit-bibit yang masih unyu itu, saya pindahkan ke pot berdiameter 11 cm sendiri-sendiri, dan voila, jadi banyak dan ramai.

Gerombolan bibit marigold

Merawat Marigold enggak susah kok, disiram dua kali sehari dan ditaruh di tempat panas saja, dia sudah mau tumbuh dan berbunga. Kalau mau lebih maksimal, boleh dilakukan pemupukan dengan pupuk organik tentunya. Tumbuhnya juga lumayan cepat. Dalam waktu 1-2 bulan saja, sudah bisa repotting kedua. Repotting kedua, saya menggunakan pot berdiameter 17cm. Sebetulnya jika langsung repotting di pot besar atau lamgsung ditanam di tanah, enggak apa-apa, cuma karena lahan terbatas, jadi menanam di pot kecil dulu, hehehe...

Bibit Marigold usia 1.5 bulan

Marigold Naughty Marietta, penampakannya lebih bongsor. Setelah repotting pot besar selama seminggu, sudah tinggi aja.

Si bongsor Naughty Marietta


Setelah repotting kedua, saya hanya tinggal menunggu dia berbakti saja. Hehe... dalam waktu 2-3 minggu setelah repotting kedua, saya sudah bisa melihat calon-calon bunga marigold :D

Calon bunga marigold

Di musim panas, penyiramannya sebaiknya agak banyak jika menanamnya di pot, karena kalau kekurangan air, marigold menjadi letoy seperti foto berikutnya. Meskipun ketika sore setelah disiram dia akan tegak kembali, tetap saja kasihan lihatnya kalau lemas begitu.


Ayey...
 Dari munculnya kuncup hingga bunganya mekar, tak perlu menunggu lama-lama, jarak waktunya hanya sekitar 1-2 minggu saja, :) French marigoldnya ternyata berkombinasi warna. Warna kuning dengan corak jingga kemerahan dan kebalikannya, warna jingga kemerahan dengan corak kuning. Lucunyaa... :3


French Marigold
 Marigold Naughty Marietta enggak kalah indah warnanya. Bunganya agak berbeda dengan Frenh Marigold biasa. Kalau French Marigold biasa bunganya bertumpuk, Naughty Marietta hanya 1 layer, tapi coraknya indaaah...


Naughty Marietta setelah mekar
Marigold ini katanya penarik perhatian serangga penyerbuk. Selain itu, merupakan kawan yang baik untuk tanaman bunga mawar. Bau daun dan bunganya bisa mencegah hama nematoda untuk berkunjung ke kebun kamu :p

Kalau dibandingkan, naughty marietta memiliki ukuran bunga yang lebih besar. Lihat deh gambar berikutnya.


Marigold Naughty Marietta

Marigold merupakan tanaman half hardy annual, yang menyelesaikan siklus hidupnya dalam kurun waktu setahun, setelah itu mati. Tapi jangan khawatir, kamu bisa menanamnya kembali dari bunga-bunganya yang sudah kering.

Yuk coba menanamnya :)

@bibitanaman
#gogreen #goorganic

Thursday, October 15, 2015

Let Go-Windhy Puspitadewi

October 15, 2015 0 Comments
The Book
Judul: Let Go
Penulis: Windhy Puspitadewi
Halaman: 242
Penerbit: gagasmedia

Blurb:
"Kau tahu apa artinya kehilangan? Yakinlah, kau tak akan pernah benar-benar tahu sampai kau sendiri mengalaminya.

Raka tidak pernah peduli pendapat orang lain, selama ia merasa bensr, dia akan melakukannya. Hingga, suatu hari, mau tidak mau, ia harus berteman dengan Nathan, Nadya, dan Sarah. Tiga orang dengan sifat yang berbeda, yang terpaksa bersamanuntuk mengurus mading sekolah.

Nathan, si pintar yang selalu bersikap sinis. Nadya, ketua kelas yang tak pernah meminta bantuan orang lain, dan Sarah cewek pemalu yang membuat Raka selalu ingin membantunya.

Lagi-lagi Raka terjebak dalam urusan orang lain, yang membuatnya belajar banyak tentang sesuatu yang selama ini ia takuti, kehilangan."




Membaca buku ini mengingatkan saya akan masa-masa SMA. Kalau boleh mengulang waktu, mungkin saya akan mengikuti berbagai maca ekstrakurikuler dan organisasi. Sekarang, setelah jauh sekali dari masa-masa itu, saya merasa masa-masa SMA saya terlalu datar. Harusnya saya bisa lebih nakal hehehe...

Hmm... di buku ini, tokoh utama, Raka dipertemukan dengan berbagai macam karakter teman-temannya. Pada dasarnya, Raka adalah anak yang baik, kemudian dengan suatu alasan yang tidak diketahui, tiba-tiba gurunya memasukkannya menjadi tim mading. Semua orang yang pernah berorganisasi pasti tahu, bahwa dalam organisasi selalu ada masalah, selalu ada pro dan kontra. Lewat masalah-masalah inilah Raka belajar banyak hal. Terutama tentang persahabatan dan kehilangan, juga kesetiakawanan.

Di akhir cerita, ada salah satu tokoh yan meninggal. Disitu kadang saya merasa sedih. 

Ceritanya simpel, mudah diikuti, karena berbicara seputar masalah remaja. Penulis juga memasukkan kalimat-kalimat lelucon khas remaja yan membuat pembaca merasa terhibur. Semua rasa ada, senang, sedih, terharu. Hehe...

Buku ini juga menyadarkan saya, bahwa dengan semangat dan motivasi, kita bisa melakukan hal-hal yang sebelumnya tidak mampu kita lakukan.

Kekurangannya mungkin dari background cerita. Background ceritanya menurut saya kurang terlihat jelas, seperti mengapa Raka tiba-tiba dimasukkan ke tim mading oleh gurunya. 

Over all, buku ini cocok dibaca untuk para remaja, maupun yang sudah tidak remaja yang ingin mengenang atau mengigat kembali masa-masa galau dan penuh warna itu. :3



Quotes favorit saya:

"Ketika wanita menangis,
Bukan berarti dia sedang mengeluarkan senjata terampuhnya,
Melainkan dia sedang mengeluarkan senjata terakhirnya,
Ketika wanita menangis, 
Bukan berarti dia tidak berusaha menahannya,
Melainkan karena pertahanannya sudah tak mampu lagi membendung air matanya,
Ketika wanita menangis,
Bukan karena dia ingin terlihat lemah,
Melainkan karena dia sudah tidak sanggup berpura-pura kuat (Sarah, in Let Go, by Windhy Puspitadewi)."

Thanks to Uul for lending me this book. :)

Wednesday, October 14, 2015

Firefly Lane (Jejak Kunang-kunang) by Kristin Hannah

October 14, 2015 0 Comments
The book
Judul Asli: Firefly Lane
Judul Terjemahan: Jejak Kunang-kunang
Penulis: Kristin Hannah-2008
Editor: Samira
Halaman: 627

Blurb:
"Selama sekolah, siapa yang tak mengenal Kate dan Tully. Kate Mularkey adalah siswi yang akan selalu berada di bagian terbawah dalam status sosial kelas delapan sekolahnya. Sedangkan Tully Hart adalah orang yang akan selalu membuat siapa saja iri karena memiliki segalanya: kecantikan, otak yang encer, dan ambisi. Nyaris tak ada sesuatu pun yang memungkinkan mereka duduk semeja saat makan siang. Tapi, suatu hari di tengah musim panas tahun 1974, hidup Kate tak akan pernah terasa sama ketika menerima tawaran persahabatan dari Tully. Di akhir musim panas itu mereka resmi menjadi TullyandKate. Tak terpisahkan.

Dan selama 30 tahun, keduanya tetap bertahan sebagai sahabat baik.

Hampir segala cobaan persahabatan, kecemburuan, amarah, sakit hati, kebencian, berhasil mereka lewati walaupun dengan susah payah. Namun, saat keduanya merasa sudah berhasil mengalahkan segalanya, satu tindakan penghianatan menyebabkan sebuah perpisahan yang penuh air mata. Untuk pertama kalinya sejak 30 tahun, Tully dan Kate tidak lagi bersama..."

Saya tidak terlalu sering membaca buku yang tema utamanya adalah persahabatan antara 2 orang. Kebanyakan buku yang saya baca malahan hanya menjadikan persahabatan sebagai bumbu saja, dan bukan tema utama. Contohnya Sam dan Four di buku-buku sequel karangan Pittacus Lore, kemudian Will dan Chester di sequelnya The Tunnels karangan Gordon dan Williams. Mungkin karena genre buku-buku ini adalah petualangan kali yah. Sedangkan si Firefly Lane ini genre-nya memang drama, jadi memungkinkan untuk menjadikan persahabatan sebagai tema utama.

Setting nya memang di luar, tepatnya di Amerika, karena memang penulisnya juga berasal dari sana. Yang menarik, si penulis memilih era 70an sebagai setting waktunya. Dugaan saya sih, karena penulisnya juga berusia remaja pada era tersebut. Dia bilang buku ini adalah buku nostalgia. Judul-judul lagu yang dicuplik memang nyatanya hits pada tahun segituan.

Menurut saya, kita bisa belajar banyak dari buku ini, tidak hanya mengenai persahabatan, tetapi juga arti keluarga, cinta, dan karir. Sangat cocok dibaca oleh wanita menjelang dewasa.

Tokoh utamanya adalah Kathleen Mularkey (Kate) dan Talullah Hart (Tully). Mereka berasal dari keluarga dan latar belakang yang berbeda, juga memiliki karakter dan prinsip hidup yang berbeda. Yang menarik dari buku ini adalah, penulis merangkumkan kisah persahabatan kedua tokoh utama, dimulai dari mereka remaja, hingga dewasa, sehingga meninggalkan kesan yang amat dalam bagi pembaca. Kita jadi terbawa masuk ke dalam memori dan kenangan-kenangan masa kecil dan remaja mereka.

Tully: populer, cantik, ambisius, namun kesepian
Kate: cerdas, memiliki keluarga yang hangat, namun dijauhi teman-temannya.

Tully, memiliki ibu, yang bisa dibilang tidak seperti seorang ibu, karena kecanduan berat terhadap marijuana dan minuman keras, ini menyebabkan Tully tumbuh menjadi seorang anak yang sangat terlantar, tanpa kasih sayang seorang ibu. Pada suatu malam, akibat pergaulan yang salah, Tully mengalami pelecehan yang tentu sangat menjatuhkan harga dirinya dan menorehkan luka yang dalam.

Di sisi lain, Kate memiliki keluarga yang sempurna, namun tidak pernah diinginkan oleh teman-temannya karena mungkin cupu dan kuper, atau mungkin juga kena bully.

Takdir mempertemukan mereka, dengan kepindahan Tully ke seberang rumah Kate, segalanya menjadi manis. Di masa-masa tergelap Tully, ia menemukan Kate, dan membantunya untuk bersinar di sekolah. Pada akhirnya, di sebuah tempat bernama Firefly Lane pada suatu malam penuh bintang, mereka berdua berjanji untuk menjadi sahabat selamanya, apapun yang terjadi. Di tempat ini

Hari demi hari berlalu, setelah meninggalnya nenek Tully dan kepergian ibunya, persahabatan mereka menjadi lebih tak terpisahkan karena Tully kini menjadi keluarga Mularkey. Mereka bersekolah di SMA yang sama, dan sama-sama bercita-cita menjadi seoran reporter.

Masa-masa kuliah adalah masa yang paling penuh kejutan. Mereka mulai terpisah dari keluarga, membuat ketergantungan satu sama lain menjadi semakin besar. Dengan semangat mereka mengejar mata kuliah jurnalisme dan magang agar bisa menjadi seorang reporter hebat. Kate tidak seambisius Tully. Kate merasa bukan ini jalan hidupnya. Namun demi Tully, Kate tetap berpura-pura ingin menjadi reporter. Karena tanpa Kate, Tully mungkin mundur, padahal Tully memiliki potensi yang sangat cemerlang. Ketika mereka magang, dan menyukai pria yang sama, saya pikir di sinilah puncak konfliknya. Ternyata tidak, pengorbanan dan mengalah satu sama lain bisa mempertahankan persahabatan mereka.

Semakin dewasa, jalan hidup mereka berdua semakin berbeda. Tully semakin cemerlang di kariernya, menjadi reporter kemudian pembawa acara talkshow yang sukses, namun hatinya kosong, jauh dari cinta. Kate mengalami Married by Accident (MBA) kemudian menjadi ibu rumah tangga dengan 1 putri dan sepasang putra kembar, mengalami baby blues, dan depresi ketika putri pertamanya lebih menyayangi ibu baptisnya, Tully.

Dengan jarak bermil-mil jauhnya, mereka tetap berbagi kisah hidup. Kate akan selalu menjadi penonton setia acara-acara Tully, dan pendengar yang baik untuk kisah-kisah percintaan Tully yang tak pernah jelas. Tully, akan selalu menjadi pendengar setia untuk kisah-kisah Kate mengenai sulitnya menjadi ibu rumah tangga, dan tak pernah ragu untuk datang ke rumah sahabatnya hanya untuk berbicara pada putri Kate betapa ia harus mendengarkan ibunya.

Namun, pada suatu hari, keputusan Tully mengubah segalanya, persahabatan mereka retak karena mereka saling menyakiti, akhirnya mereka berpisah dan tidak bersahabat lagi. Sampai suatu hari, berbulan-bulan kemudian, sebuah panggilan telepon dari Kate membuat Tully rela pergi bermil-mil jauhnya demi bertemu dengan mantan sahabatnya.

Saat itu, keadaan sudah berubah, hanya waktu dan penyesalan yang berbicara...

Waktu membaca bab-bab terakhirnya, saya menangis tersedu-sedu. Duh, betapa kenangan itu long lasting.

Buku ini mengingatkan saya, bahwa di dunia ini, kita tidak bisa mendapatkan segalanya. Kita hanya boleh memilih sebagian, dan merelakan sebagiannya lagi. Selalu.

Karir atau keluarga, kesuksesan atau cinta, pasangan yang baik atau pasangan yang kaya.

Juga mengingatkan saya tentang arti persahabatan.

Saya sangat merekomendasikan buku ini, tapi untuk 18+ yaa... karena banyak sekali adegan dewasanya.

Beberapa quotes yang saya tandai:

"Segera saja, Tully membuat Kate tertawa. Itulah sahabat sejati. Seperti saudara perempuan dan ibu, mereka bisa membuatmu kesal dan menangis serta menghancurkan hatimu, tetapi akhirnya, ketika semua telah berakhir, mereka berada di sana, membuatmu tertawa bahkan di saat-saat tergelapmu (Firefly Lane by Kristin Hannah)."

"Jika kau terluka, kau harus menyemangati dirimu sendiri, membereskan perasaanmu, dan mencoba lagi (Firefly Lane by Kristin Hannah)."

Jadilah sahabat yang bisa diandalkan bagi orang lain. Karena di saat sesulit apapun, bersama sahabat, segalanya menjadi lebih mudah.

:)
Happy Reading

Thanks to Uul that has delightly lent me this book :)

Menanam Zucchini di Kebun Atas Rumah

October 14, 2015 4 Comments
Penggemar masakan Jepang atau Korea, pasti tahu Zucchini. Yep, bisa dibilang Zucchini ini masih saudaranya mentimun. :3 mungkin Zucchini lebih tahan di suhu dingin dibanding mentimun, jadi mereka lebih memilih menanamnya. Perbedaannya dengan mentimun secara morfologi, terletak di warna kulit, bentuk buah, bentuk biji, dan kandungan air. Zucchini memiliki warna hijau tua pekat yang hampir merata di seluruh bagian buahnya, bentuk buahnya lurus memanjang, bijinya besar-besar seperti biji labu, dan kandungan airnya lebih sedikit. Mentimun memiliki warna lebih muda, dan bergradasi dari hijau tua, ke hijau muda hampir putih, bijinya lebih kecil, dan kandungan airnya lebih banyak. :3

Penampakan biji/benih zucchini

Nah, awal tahun ini, sekitar bulan Maret, saya mencoba menanam zucchini, benihnya keluaran Mr. Fothergill's. Bijinya seperti biji labu, tebal. Saya menyemainya pada media semai dengan campuran tanah, sekam, sekam bakar, kompos, dan cocopeat. Perkecambahannya termasuk sedang. Tunas muncul setelah kurang lebih 1 minggu. Awalnya saya semai di dalam rumah, namun setelah bertunas, saya pindahkan ke luar rumah. Penampakannya seperti ini:

Bibit Zucchini

Sayangnya, setelah 3 hari di luar ada yang tidak tahan. Tidak tahan untuk nyemilin kecambah zucchini. Entah siput, ulat, atau belalang. Pokoknya, kedua tanaman zucchini yang telah tumbuh dilalap habis. Saya hanya disisakan batangnya saja. Hufft... mana bisa tumbuh. -_____-'

Petani juga manusia. Jadi saya pundung dulu, menyembuhkan luka hati, sekitar sebulanan, dan ketika melihat zucchini-zucchini imut di pasar swalayan, tekad itu muncul kembali (wakakaka...). Dan kali ini saya berhasil menanamnya hingga berbuah, terimakasih Tuhan. :)

Mula-mulanya, setelah dikeluarkan dari pot semai (jumlah daun 4-6) saya menanamnya di gardening bed ukurannya saya enggak pernah ukur, (=p) pertumbuhannya menurut saya cukup cepat. Dalam kurang lebih 3 minggu, dia sudah berbunga. Bunganya cantik, seperti bunga labu.

Bunga Zucchini

Disemutin, tak apalah, sekalian berbagi rejeki, mudah-mudahan mereka bisa membantu penyerbukan. :)

Setelah saya amati beberapa bunga, ternyata sepertinya ada bunga jantan dan bunga betina deh. Karena penampakannya agak sedikit berbeda. Ada yang memiliki bakal buah yang jelas (betina), dan ada yang tidak memiliki bakal buah (jantan).

Bunga Jantan, tangkainya ramping, tidak terlihat bakal buah

Saya tidak mencoba membantu penyerbukannya, karena di kebun cukup banyak kupu-kupu, jadi serahkan saja pada mereka. Hehehe... dan voila, terimakasih serangga-serangga, pembuahannya berhasil. Hiiip hiiip hooo rayyy...

Ohya, tanaman Zucchini tidak merambat seperti mentimun, dia hanya berbatang lunak, dan membutuhkan penyangga saja. Tidak perlu trellis untuk merambat :)

Bunga betina yang penyerbukannya berhasil

Seperti gading yang bisa retak, petani pun bisa gagal, di minggu ke2 setelah buahnya terbentuk, buahnya selalu menguning, kemudian peyot dan keriput T.T  (tell me why!!!) Huffft... sampai sekarang, tanamannya masih ada, masih sering berbuah, tapi ya begitu, masih kecil sudah kuning dan membusuk. Hiks...

Bagi yang tahu kenapa, boleh loh share.

Saya tidak akan menyerah, akan mencoba menanamnya kembali di bulan-bulan depan. Mungkin saya akan mencoba membantu penyerbukannya B-)

Kalau kamu berhasil menanamnya, zucchini bisa kamu buat salad, bibimbap, atau pelengkap tempura kamu. Karena rasanya yang renyah dan juicy cocok menetralisir bau amis dan cocok untuk dijadikan salad. Zucchini bisa ditanam dalam pot, ukuran diameter minimal 20 cm. :)

Cobain yuk! :) siapa tahu kamu berhasil.

#gogreen #goorganic
@bibitanaman

Thursday, September 10, 2015

Menanam Bunga Gomphrena Globosa

September 10, 2015 4 Comments
Bunga Gomphrena Globosa atau Globe Amaranth atau Bachelor Button dikenal karena bentuk bunganya yang imut seperti kancing. Di Indonesia sendiri, bunga ini disebut bunga kancing, bunga kenop, atau bunga ratna (entah dari mana penamaan yang terakhir berasal =p).

Warnanya sendiri bermacam-macam, merah, magenta, pink, dan putih. Kalau di Indonesia kebanyakan sih yang warnanya magenta. Seperti begini:

Gomphrena Magenta

Awal tahun 2015 lalu tanpa sengaja saya menemukan warna lain yang enggak mainstream, yaitu warna putih dan light pink. Ternyata kalau warnanya macam-macam, lebih seru. Setelah mulai jatuh cinta dengan bunga ini, mau tak mau saya harus mencoba menanamnya dari biji, karena gomphrena ini tergolong tanaman half hardy annual, yang siklus hidupnya (benih, baby, dewasa, tua) hanya berlangsung selama sekitar 6 bulan saja. Masak, harus beli-beli melulu benihnya.

Baiklah mari kita berbagi cara menanam/memperbanyaknya.
Umumnya perbanyakan dilakukan dengan biji. Kalau distek, susah karena batangnya tidak dapat bertahan.
Bijinya bunga gomphrena cukup kecil dan keras. Duh sayang sekali tidak sempat mengambil gambarnya. Agak sedikit lebih besar dari biji stroberi deh pokoknya.

Bijinya saya semai di dalam ruangan pada media dengan campuran tanah, cocopeat, sekam bakar, dan sekam nonbiasa. Dikubur pada kedalaman sekitar 0.5 cm. Lalu disemprot setiap 2 kali sehari. Dan voila, dalam 3 hari saja, sudah muncul gomphrena-gomphrena cilik :3

Setelah muncul tunas, langsung ditaruh di luar ruangan yaa... karena jika tetap di dalam ruangan, nantinya dia jangkung dan kurus akibat etiolasi, mencari sinar matahari.

Setelah muncul 4-6 daun, saya pindahkan ke pot yang lebih besar. Satu pot saya isi dengan 2 bibit. Biar bunganya banyaks.

Gomphrena Cilik

Kalau masih cilik sama sekali tidak menarik karena daunnya yah begitu-begitu saja, mungkin batangnya saja yang agak unik karena berwarna merah. Kalau sudah dipindah begini, perkembangannya pesat sekali, hanya dalam waktu 2-3 minggu, sudah muncul bunga-bunga kecil :3

Gomphrena Pink

Ini dia tanaman yang sudah muncul bunganya. Soft pink, tapi bunganya belum bulat sempurna.

Gomphrena White
 Yang ini gomphrena putih, warna bunganya benar-benar putih seperti kapas.

Gomphrena Dewasa

Nah, kalau yang ini sudah benar-benar dewasa. Bunganya sudah banyak, dan bentuk bunganya sudah bulat sempurna. :)
Dijejerkan di depan rumah, bikin rumah jadi cantik :)

Nah, lalu bagaimana jika ingin menanamnya kembali dari Biji? Yang perlu kamu lakukan hanya menunggunya sampai tua. Ciri bunga yang sudah tua adalah warnanya berubah menjadi kecokelatan. Seperti gambar berikut.

Gomphrena yang Siap Menghasilkan Biji

Gomphrena yang sudah tua, bentuknya berubah menjadi agak memanjang. Tuh, bagian bunga yang sudah berwarna cokelat sudah ada bijinya. :) Tinggal dibedah, diambil bijinya, dan dikeringkan untuk ditanam kembali. :)

Oh iya, bunga gomphrena ini mekarnya lumayan lama, sekitar 2 bulanan. Jadi menanamnya setiap 3 bulan sudah cukup membuat taman kamu penuh bunga :3

Yuk coba menanamnya :)

@bibitanaman

Tuesday, August 18, 2015

Musim Panas Waktunya Mengolah Kebun

August 18, 2015 0 Comments

Apakah kamu menyadari, musim panas lebih berwarna dibanding musim hujan? Iya, karena musim panas adalah waktunya bunga-bunga bermekaran, kupu-kupu dan lebah mencari makan.

Di kebun saya sendiri, musim panas biasanya waktu yang sangat baik untuk menanam bunga-bunga dan mengolah benih-benih. Kenapa? Karena banyak tanaman bunga yang justru menciut/tidur di musim hujan, selain itu di musim hujan, udaranya lembab, hal ini membuat benih-benih sulit matang dan kering. Jika dipaksa dipetik tanpa diangin-anginkan/dikeringkan, benihnya malah berjamur. Selain itu, di musim hujan, sinar mataharinya minim, padahal tanaman kan sangat membutuhkan sinar matahari untuk mengolah makanan.

Jadi biasanya saya dan keluarga berkebun dengan rutin di musim panas, dan berleha-leha di musim hujan. Mhuehehehe...

Musim panas kali ini lumayan banyak tanaman-tanaman yang berbakti. Saya bagikan beberapa fotonya ya...

Zinnia
Bunga ini merupakan salah satu favorit saya karena mekarnya yang tahan lama. Bisa sampai sebulan bahkan lebih. Kalau kamu suka bunga-bunga tinggi, panjang, dan mekarnya lama, pilih zinnia. Ditanam di musim panas yaa...


Black-eyed Susan Vine

Tanaman itu unik. Mereka punya caranya sendiri untuk mempertahankan jenisnya. Si black-eyed susan vine ini contohnya. Entah bagaimana caranya dia tumbuh subur di musim panas, menciut di musim hujan, dan tumbuh kembali di musim panas tanpa ada yang menanamnya. Saya cari-cari bijinya juga kok nggak ketemu. :'( yang ini dibawakan sesorang :"> , diambil dari padang rumput tak bertuan, diambil dengan cara menyertakan akarnya, infonya sih. Ohya, dinamakan vine karena dia merambat. Ada juga bunga black-eyed susan yang tidak merambat. Enggak kalah cantik kok :)


Tomat Heirloom Sepertinya
Beberapa bulan lalu, saya menanam tomat cherry oval yellow. Bentuk buahnya lonjong, kecil, sebesar ibu jari, dan berwarna kuning terang ketika matang. Nah, tapi ada satu tanaman yang buahnya malah besar-besar. Apakah ini heirloom, saya juga enggak tahu. Saya juga jadi bingung menamakannya, dibilang tomat cherry tapi kok bongsor, dibilang tomat sayur, tapi kok warnanya kuning, bukan merah. Haha... anyway tomat ini menyukai matahari. Jangankan dikasih hujan, disiram kebanyakan saja, dia sakit.

White Zinnia
Tahun ini saya menanam beberapa warna zinnia. Pink, putih, kuning, dan oranye. Yang sudah tumbuh baru pink, putih, dan kuning. Yang paling cantik, kuning dan putih menurut saya, karena yang pink terlalu dangdut. =p

Mini Chrysanthemum
Kalau bunga krisan biasanya besar-besar, sehingga cocok dijadikan bunga potong, krisan yang satu ini bentuknya mini dan bergerombol. Krisan merupakan bunga yang jelas sekali menyukai musim panas. Di musim hujan daunnya lepek, dan enggan berbunga. Di nursery tanaman, sulit sekali mendapatkan tanaman ini di musim hujan.


Morning Glory Heavenly Blue
Morning glory sebetulnya masih satu genus dengan kangkung, tapi warna bunganya lebih bervariasi. Kalau kangkung bunganya putih dan pink muda, morning glory warnanya lebih bervariasi. Mulai dari ungu, fuschia, biru, pink, hitam, putih, dan masih banyak lagi. Morning glory juga menyukai matahari. Tanam di tempat yang terkena sorotan matahari, dan jangan lupa berikan tali/trellis untuk merambat.

Bunga Pacar Air
Kalau melihat bunga ini, jadi ingat masa kecil. Biasanya bunganya digerus-gerus, lalu ditempelkan ke kuku, didiamkan, dan voila, kukunya jadinikutan berwarna merah. Sekqrang jarang sekali menemukan bunga ini :'(


French Marigold
Tanaman favorit saya juga nih, karena meskipun mini, sudah mau berbunga. Meskipun baunya menyengat, cukup berjasa meramaikan kebun karena warnanya yang eye-catching. Yang suka menanam bunga mawar dan tomat, katanya marigold ini such a good companion, karena bisa mengusir nematoda, dan serangga pengganggu karena baunya yang 'yahut'. Meskipun lebih suka berbunga di musim panas, pada musim hujan saya masih bisa melihatnya berbunga.


Lettuce
Saya juga bingung ini lettuce apa. Dari bentuknya, sepertinya perpaduan antara lobjoit dan head lettuce. Mungkinkah dia heirloom juga? :-O
Kebanyakan lettuce tumbuh baik di musim panas. Tapi jangan khawatir, di musim panas dia juga oke, ;)


Paprika
Paprika, toat, dan cabai memang menyukai musim panas. Paprika yang saya tanam ini, warnanya merah. Tapi mungkin karena potnya kurang besar dan kurang gizi, buahnya cilik :'(


Balloon Flower
Di musim hujan, bunga balon ogah-ogahan, tapi di musim panas, lihat deh, rajinnyaaa... bunga balon ini sifatnya perennial, jadi kalau dia tumbuh tak bagus di musim hujan, bukan berarti dia mati, biarkan saja, dia sedang tidur. :)

Nasturtium
 Ternyata hobinya Susana makan bunga bukan tidak beralasan. Memang ada bunga-bunga yang sifatnya edible (dapat dimakan). Contohnya nasturtium ini. Dia menyukai musim panas dan tanah yang tidak terlalu subur. Katanya dia akan malas berbunga kalau tanahnya terlalu subur. :^


4 O'clock Flower
 Di musim panas dia akan rajin berbunga, di musim hujan juga masih bisa berbunga kok. Berbunganya di sore hari, sesuai namanya.


Gazania
 Gazania ini tidak bisa berbunga di musim hujan. Berbunganya hanya di musim panas. :)


Gomphrena
 Gomphrena ini mirip seperti zinnia sifatnya. Bunganya tahan lama. Kelebihannya, warnanya mencolok. Jadi membuat taman menjadi berwarna. :)


Morning Glory Grandpa's Ott
 Dilihat sepintas, warnanya mirip sekali dengan morning glory heavenly blue, bedanya yang ini lebih ungu, dan bagian tengahnya berwarna pink. Heavenly blue bunganya kebiruan, dan bagian tengahnya berwarna kuning. :)


Rosela
 Sebetulnya saya menanam 2 jenis rosela, yang ungu dan merah. Tapi yang tumbuh hanya yang merah nih. Katanya rosela ungu memang agak rewel. Terbukti sih, susah tumbuh.


Mawar dan Angelonia
 Mawar dan angelonia juga tidak mutlak berbunga di musim panas saja, di musim hujan juga dia mau berbunga, hanya saja kualitasnya tidak sebaik di musim panas.


Zepyranthes
Zepyranthes sifatnya mirip sekali dengan bawang. Tidak menyukai air berlebih, menyukai cahaya matahari :)


Itu beberapa foto tanaman yang sedang berbakti di musim panas ini, :)
Meskipun begitu, jangan berhenti menanam di musim hujan yaa... sebagai pengganti bunga-bungaan, kamu bisa menanam lettuce dan herbs. Karena mereka menyukai kelembaban. Jika ingin warna warni, bisa mencoba red lettuce dan red basil :)

#gogreen #goorganic
@bibitanaman

Sunday, July 12, 2015

Repotting Tanaman Bunga dari Nursery

July 12, 2015 2 Comments
"When life is hard, plant flowers."

Kalau lagi jenuh, paling seru belibeli bibit tanaman baru. :p
Yang paling sering saya beli adalah bunga-bungaan. Karena paling bisa langsung dilihat warna-warninya.

Kali ini saya membeli beberapa bibit bunga baru (Hiiip hiiip... hoo... ray). Globe amaranth (gomphrena globosa), dwarf zinnia, dan satu lagi sepertinya daisy prairie (penjual bunganya menyebutkan nama lain, yang tidak ada di google). 

Tadaaa...
Saya juga memotret-nya satu persatu...

Dwarf Zinnia

Bunga zinnianya eye-catching banget, selain itu, tanamannya mini sekali. Jadi enggak perlu mikir-mikir lagi untuk membelinya :P

Mirip daisy prairie
 Sebetulnya saya membeli 2 jenis warna. Pink dan ungu. Tapi yang sudah mekar baru yang pink. Yang ungu masih kuncup-kuncup.


Gomphrena globosa

Kadang disebut button flower juga deh si gomphrena ini. Mungkin karena bentuknya yang mirip kancing. Bulat-bulat imut begitu. Warna gomphrena yang saya beli kali ini, termasuk warna yang jarang didapat. Kebanyakan, nursery-nursery menjual jenis yang warnanya magenta mencolok. Kalau yang saya beli ini, warnanya pink mild dan putih.

Setelah membeli bibit, yang harus dilakukan adalah repotting dengan penambahan media, karena biasanya tanaman yang dijual di nursery tanaman hanya diberi media berupa sekam dan pupuk kimia. Biar tanamannya bisa survive dan tumbuh baik, medianya harus ditambah tanah, dan pupuk yang benar (pupuk organik).


Perkakas eksekusi

Peralatan yang dibutuhkan, media, sekop mini, dan pot tentunya. Ukuran pot yang digunakan harus sesuai dengan tanaman. Jangan sampai kekecilan, hehe...

Medianya ditambah pupuk organik yaa

Pertamatama, media berupa tanah/pasir dicampur dengan pupuk organik dan diaduk.


Keluarkan tanaman dari polybag
 Selanjutnya keluarkan tanaman dari polybag dengan cara menarik dan mendorongnya perlahan. Usahakan semimal mungkin mengganggu perakaran. Paling mudah, bisa langsung menyobek polybag menggunakan gunting atau cutter.


Letakkan di rumah baruuu...

Setelah dikeluarkan, sekam bisa dipereteli sedikit, agar tidak terlalu banyak sekam yang terbawa. Kalau sekamnya terlalu banyak, tanah yang bisa masuk ke pot, sedikit. :(
Setelah diletakkan di pot, ruang-ruang kosongnya bisa digantikan dengan campuran tanah dan pupuk organik tadi. Padatkan sedikit, dan taruh di tempat teduh sekitar 3 hari. Baru setelah itu bisa diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari.

Repotting selesai

Untuk tanaman-tanaman lainnya direpotting dengan cara yang sama. Setelah repotting, jangan lupa disiram yaa...


Tanaman di pot yang baru

Pot-pot tersebut bisa diletakkan terpisah, atau berdekatan. Saya sih lebih suka menaruhnya berdekatan, supaya warna-warninya terlihat. Hihi


Tanaman di pojok atap rumah

Karena saya rooftop farmer, jadi tanaman saya taruh di atap. Ohya, bunga yang mirip daisy prairie berwarna ungu, sudah mekar, lebih besar bunganya dibanding yang pink. :3

Yuk buat taman bunga mu sendiri. :)

@bibitanaman