Monday, April 27, 2015

Mempercantik Peperomia untuk Indoor Plant

April 27, 2015 0 Comments
Tanaman, enggak cuma berfungsi sebagai penghasil oksigen dan penyerap karbondioksida, mereka juga memegang peranan penting dalam menambah nilai estetika. Tanaman yang sudah pasti menambah daya tarik contohnya bunga-bungaan. Namun, tanaman hias enggak semuanya berbunga, banyak juga yang hanya berdaun saja. Nah, bagaimana cara mempercantik tanaman yang non-berbunga? Salah satunya dengan memilih jenis pot yang sesuai dan luculucu. Hehe...

Tanaman yang akan saya repotting adalah peperomia. Tanaman ini bukan sejenis bunga-bungaan. Dia hanya berdaun saja. Daunnya berbentuk hati dan agak tebal. Menyukai tempat-tempat teduh dan agak lembab. Tanamannya masih imut-imut karena baru sekitar 3 mingguan dipisah dari induknya.

Bahan-bahan yang dibutuhkan:
1. Pot
2. Media tanam
3. Karbon aktif
4. Batu hias/pasir malang
5. Tanaman peperomia


Bahan-bahan yang dibutuhkan

Jenis pot yang saya pilih adalah pot keramik berwarna putih tanpa lubang. Karena kelihatannya lebih cantik aja gitu. Hehe...
Hal pertama yang saya masukkan ke dalam pot adalah batu pebble alias batu kecil-kecil. Untuk menahan media agar tidak kontak langsung dengan air berlebih yang berkumpul di dasar pot. Takutnya akan ada bakteri-bakteri dan jamur-jamur yang mulai membangun rumah tangga. Tentu saja hal ini bisa mengganggu akar dan kualitas media.

Letakkan bebatuan kecil di dasar pot

Selanjutnya saya menaburkan karbon aktif. Karbon aktif berfungsi sebagai adsorber kelembaban berlebih dan bakteri. Supaya akar dan medianya tetap kering, higienis, dan happy. :)

Tambahkan karbon aktif

 Selanjutnya tambahkan media tanam. Media tanam yang saya gunakan adalah yang khusus untuk tanaman hias. Komposisinya sekam, sekam bakar, kompos, dan cocopeat. Jangan lupa buat lekukan di bagian tengahnya untuk ruang akar. :) jangan kepenuhan mengisi medianya. Karena di bagian permukaan masih ada batu hias/pasir malang yang menunggu untuk ditambahkan. :D

Masukkan media tanam
Lalu keluarkan tanaman dari pot lamanya dengan cara membalikkannya di telapak tangan, biar tanahnya enggak tumpetumpe. Taruh di lubang tengah yang sudah dibuat. Beri lagi media untuk menopang dan menutup akar yang menyembul. Lalu rapikan. Tahap terakhir, beri hiasan di permukaannya. Tadinya saya ingin menggunakan batu hias dan pasir putih, tapi berhubung potnya juga berwarna putih, jadi saya memilih menggunakan pasir malang saja. Biar kontras. :)

Daan voilaaa... peperomia sudah siap dijadikan hiasan ruangan atau balkon. Jika ingin menyimpannya di dalam ruangan dengan minim sinar, jangan lupa dikeluarkan minimal 3 hari sekali.

Kalau kamu membutuhkan bahan-bahannya silakan hubungi @bibitanaman yaaa... :)

Peperomia sudah selesai di-make over ^^
@bibitanaman

Tuesday, April 14, 2015

Menanam-merawat-memanen Bunga Balon a.k.a. Balloon Flower

April 14, 2015 14 Comments
Waktu pertama kali melihat tanaman ini, kesannya lucu banget, karena sebelum mekar, kelopak-kelopak bunganya melengkung dan menggembung membentuk bola-bola mini mirip balon. Warna bunganya violet ceraah..

Waktu masih baby, bibit tanaman bunga balon ini biasa-biasa saja. Bahkan bisa dibilang, tidak cute sama sekali. Tapi kalau sudah berbunga, duuh, bagus banget. Yuk coba menanamnya.


Bibit bunga balon usia 1 bulan
Menyemai biji/benih bunga balon, sama saja seperti menyemai biji-biji pada umumnya. Siapkan pot, isi setengahnya dengan media semai yang porous dan subur, letakkan benih-benih bunga balon di permukaannya, kemudian tutup dengan media setebal kurang lebih 1 cm. Jaga kelembabannya deh dengan menyemprot/menyiram perlahan minimal satu kali sehari. Daan, voila, dia tumbuh.

Ketika disemai, pot bisa diletakkan di dalam rumah, untuk mencegah gangguan serangga-serangga nakal. Tapi kalau sudah berkecambah (sprouting) bisa diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari, agar tidak tumbuh jangkung dan kurus (etiolasi) tapi jangan lupa beri naungan yaa... jangan kena sinar matahari langsung. ;)

Repotting (memindahkan ke pot yang lebih besar) sebaiknya dilakukan saat jumlah daun mencapai 4-6 helai. Karena pada masa-masa ini, akarnya sudah cukup berkembang ;)

Untuk pemberian air, satu kali sehari sudah cukup, atau ketika cuaca panas, bisa menyiramnya 2 kali sehari. Pemberian pupuk setiap 3 bulan sekali sudah cukup. Pilih yang organik yaa...

Oh dan, bunga balon menyukai pemangkasan. Jadi, ketika selesai berbunga, langsung saja potong tangkainya sekitar 5-8cm dari bunga, untuk merangsang pertumbuhan cabang-cabang dan tunas-tunas baru. Jadi berbunga lagi dehh... ;)

Bunga balon yang sedang mekar
Dari benih sampai munculnya bunga pertama, membutuhkan waktu sekitar 3-4 bulan. Bunga pertama biasanya belum sebanyak ini. Punya saya, bunga pertama hanya muncul 1. Kemudian setelah pemangkasan, baru bunganya lebih banyak. X)

Memperbanyak bunga balon bisa dilakukan dengan 2 cara. Pemisahan tunas dan biji. Favorit saya adalah via biji. Hehe... soalnya pakai pemisahan tunas, agak sulit dan % berhasilnya lebih sedikit dibanding menanam dari biji.

Oke, ketika bunganya selesai mekar (3-5 hari), dia akan layu dan menguning. Nah, setelah kuning kecokelatan, tangkai bunganya bisa dipotong. Biji ada di dalam bagian yang agak menggembung.

Bunganya rontok, meninggalkan bebijian
Bijinya berwarna hitam keunguan. Makin muda warna ungunya, berarti bijinya belum matang. Berikut contoh biji yang sudah matang. Warnanya ungu kehitaman.

Benih bunga balon
Selanjutnya biji bisa disimpan, atau ditanam kembali. :)
Bunga balon biasa mekar di pertengahan tahun,p (bulan April-Juli) atau pada musim kemarau, jadi silakan menyesuaikan dengan waktu menanamnya. :3

Selamat mencoba.
Gogreen, goorganic ;)

@bibitanaman

Saturday, April 11, 2015

Spanish Moss Si Air Plant yang Tidak Membutuhkan Tanah

April 11, 2015 0 Comments
Banyak orang belum memutuskan untuk menanam sesuatu karena masalah perawatan. Harus disiram setiap hari lah, harus dipupuk lah, harus diganti media lah, dan perawatan-perawatan rutin lainnya. Nah, buat kamu yang ingin mulai menanam tanaman tapi maunya yang minim perawatan, mungkin bisa mulai dengan air plant. X)

Apa itu air plant?
Air plant, sesuai namanya adalah tanaman-tanaman yang mendapatkan nutrisinya melalui media udara, bahkan tidak membutuhkan tanah untuk tumbuh. Wow. Anggota air plant contohnya adalah tillandsia, spanish moss, dan ball moss. Jadi untuk menanamnya, biasanya hanya digantung di tempat yang tidak kena matahari langsung, tanpa tanah, cukup disemprot saja. :)

Contoh air plant yang saya miliki adalah spanish moss, sebetulnya itu nama beken di luar. Kalau di indonesia, nama bekennya janggut dewa/jenggot dewa. Ahahaha... jauh banget yaa...

Spanish moss (janggut dewa/jenggot dewa)

Untuk spanish moss ini, bagusnya digantung. Warnanya agak putih-putih ketika kering, tapi kalau habis disiram/disemprot, warnanya kehijauan. Ketika kering, warnanya kembali putih. Mirip dusty miller saya rasa. Beberapa orang yang lebih kreatif, memadupadankan spanish moss ini dengan lampu hias. Lalu ditaruh/digantung di taman. Alhasil, tamannya jadi vintage vintage gimana gitu. Hihihi...

Ohya, untuk perkembanbiakannya / perbanyakan, spanish moss cukup dipotong/stek, dan voila... diapun akan memanjang seperti rambut.

Saya belum punya tillandsia, karena agak sulit menemukannya di Indonesia. Sekalipun ada, harganya lumayan. Hhe...

Nanti kalau saya sudah punya tillandsia, pasti saya pamerkan. Ehehehe...

Yuk mulai menanam... tidak sulit koks. ;)

@bibitanaman