Friday, May 29, 2015

Uji Karbohidrat

May 29, 2015 0 Comments
TEORI DASAR
Karbohidrat, termasuk gula, adalah unsur pokok yang paling melimpah pada tumbuhan dan hewan dan memiliki banyak fungsi. Mereka adalah sumber energi dan pembentuk jaringan pendukung pada tumbuhan dan beberapa hewan (Fieser & Fieser, 1956).

Unit pokok dari karbohidrat adalah monosakarida-monosakarida yang merupakan polihidroksi aldehid atau keton yang disebut aldosa dan ketosa. Gula pada jaringan hewan umumnya adalah pentosa dan heksosa beserta turunannya (Danishefsky, 1980).

Berbagai senyawa yang termasuk kelompok karbohidrat mempunyai molekul yang berbeda-beda ukurannya, yaitu dari senyawa sederhana yang mempunyai berat molekul 90 hingga senyawa yang mempunyai berat molekul 500.000 bahkan lebih. Berbagai senyawa itu dibagi dalam tiga golongan, yaitu golongan monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida (Poedjiadi, 1994).

Monosakarida adalah karbohidrat yang sederhana, dalam arti molekulnya hanya terdiri dari beberapa atom karbon saja dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis dalam kondisi lunak menjadi karbohidrat lain (Poedjiadi, 1994). Contoh monosakarida yang banyak terdapat di dalam sel tubuh manusia adalah glukosa, fruktosa, dan galaktosa (Irawan, 2010).

Senyawa yang termasuk oligosakarida (disakarida) mempunyai molekul yang terdiri dari beberapa molekul monosakarida. Dua molekul monosakarida yang berikatan satu dengan yang lain, membentuk suatu molekul disakarida (Poedjiadi, 1994). Contoh disakarida yang umum adalah, sukrosa, laktosa, dan maltosa (Irawan, 2010).

Karbohidrat kompleks merupakan karbohidrat yang terbentuk oleh hampir lebih dari 20.000 unit molekul monosakarida terutama glukosa (Irawan, 2010). Berat molekul polisakarida bervariasi dari beberapa ribu hingga lebih dari satu juta, polisakarida yang dapat larut dalam air akan membentuk larutan koloid. Beberapa polisakarida yang penting diantaranya adalah amilum, glikogen, dekstrin, dan selulosa (Poedjiadi, 1994).

Minosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifaf dapat mereduksi, terutama dalam suasana basa. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehid atau keton bebas dalam molekul karbohidrat. Sifat ini tampak pada reaksi reduksi ion-ion logam, misalnya Cu2+ dan ion Ag+ yang terdapat pada pereaksi-pereaksi tertentu (Poedjiadi, 1994).

Pereaksi Benedict berupa larutan yang mengamdung kuprisulfat, natrium karbonat, dan natrium sulfat. Glukosa dapat mereduksi ion Cu2+ dari kuprisulfat menjadi ion Cu+ yang kemudian mengendap sebagai Cu2O. Endapan yang terbentuk dapat berwarna hijau, kuning, atau merah bata. Warna endapan ini tergantung pada konsentrasi karbohidrat yang diperiksa (Poedjiadi, 1994).

Pereaksi Barfoed digunakan untuk membedakan antara monosakarida dengan disakarida. Monosakarida dapat mereduksi lebih cepat daripada disakarida, dengan anggapan bahwa konsentrasi monosakarida dan disakarida dalam larutan tidak berbeda banyak (Poedjiadi, 1994).

Uji Seliwanoff dilakukan untuk membedakan adanya ketosa pada monosakarida atau disakarida dilihat dari perubahan warna larutan. Prinsip dari uji Seliwanoff adalah jika setelah pencampuran larutan lalu dilakukan pemanasan selama 60 detik, maka sakarida yang tergolong ketosa adalah yang berwarna merah (Darwindra, 2010).

Pereaksi Molisch terdiri atas larutan alfa-naftol dalam alkohol. Apabila pereaksi ini ditambahkan pada larutan glukosa misalnya, kemudian secara hati-hati ditambahkan asam sulfat pekat, akan terbentuk 2 lapisan zat cair. Pada batas antara kedua lapisan itu, akan terjadi warna ungu karena terjadi reaksi kondensasi antara furfural dengan senyawa alfa-naftol (Poedjiadi, 1994).


PRINSIP
1. Uji Molisch
Reaksi dehidratasi karbohidrat, yaitu reaksi pelepasan molekul H2O oleh asam kuat (H2SO4 pekat) menjadi senyawa furfural. Senyawa furfural ini kemudian mengalami reaksi kondensasi ketika direaksikan dengan senyawa fenol atau amina yang memberikan turunan warna.

2. Uji Benedict
Reaksi redoks, yaitu reduksi ion Cu2+ menjadi Cu+ oleh karbohidrat yang memiliki gugus aldehid atau keton bebas (gula pereduksi).

3. Uji Barfoed
Reaksi reduksi Cu2+ menjadi Cu+ dalam suasana asam oleh monosakarida.

4. Uji Selowanoff
Reaksi kondensasi hidroksi metil furfural dengan resorsinol membentuk senyawa berwarna merah.

Reaksi dehidratasi, yaitu terlepasnya molekul H2O karena penambahan asam kuat.

5. Uji Pati
Reaksi pembentukan kompleks antara pati dan iodium dan menghasilkan senyawa kompleks berwarna biru.

Thursday, May 14, 2015

Pengalaman Menanam Tulip di Indonesia

May 14, 2015 4 Comments
Tulip sudah terkenal sebagai bunga yang bentuknya cantik banget. Info dari beberapa teman yang pernah melihatnya langsung sih, katanya selain bentuknya cantik, bunga ini juga mengeluarkan bau harum. ♥

Selain itu, bunga ini juga unik banget, mulai bertunas di musim peralihan antara musim dingin ke musim semi, mekar di musim semi, dan akan mulai dormant/tidur di musim panas, karena sifat alaminya yang hanya mau tumbuh di suhu tidak lebih dari 18○C. Dan karena itulah tulip ogah tumbuh di negara tropis, seperti indonesia. 

Awal tahun, tepatnya bulan Januari 2015 ini, saya kepikiran untuk mencoba menanamnya di Indonesia, tepatnya di Bandung. Dengan bantuan suhu dinginnya bandung dan air kulkas mhuehehehe... awalnya mau coba beli di ebay, tapi ternyata entah coincidence atau bukan, temannya teman saya menawari untuk membawakannya dari Belanda. Senangnyaa.... :D

Katanya kalau di Belanda, umbi-umbi tulip berantakan dimana-mana. Hihihi... waktu itu saya diberi 1 pack umbi tulip, berisi 10 umbi. Hmmm... entah karena kualitas umbinya sudah menurun atau karena tempat penyimpanannya terlalu lembab, umbi-umbi tulipnya beberapa sudah berjamur. Saya mencoba mengupas lapisan jamurnya dengan pisau, yang terselamatkan cuma sekitar 5 umbi, sisanya berjamur parah sampai ke bagian dalam umbi. :'(

Kemudian dengan tekad penuh, saya eksekusi (baca: tanam). Supaya enggak dibilang PHP, sebetulnya saya belum berhasil membuat tulipnya berbunga. Tapi saya ceritakan saja disini sebagai kenang-kenangan. Kali aja ada teman-teman yang jadi termotivasi untuk menanamnya juga. Hehe...

Berikut perkembangan umbi tulip yang berhasil saya dokumentasi:

1. Buat yang belum pernah melihat umbi bunga tulip, beginilah penampakannya. Seperti bawang dalam bentuk yang besar, kemudian ada bekas akar yang mengering. Treatment awal menanam tulip adalah membiarkannya dalam pendingin (suhu hampir 0○C )  selama kurang lebih 3 bulan. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan kondisi suhu yang terjadi di negara asalnya, yaitu 3 bulan musim dingin, kemudian 3 bulan musim semi. Umbi tulip yang saya dapat sepertinya sudah di-cold-tratment karena sudah mulai bertunas.

Umbi tulip


Menanam umbi tulip

2. Untuk medianya, saya memilih campuran tanah:pupuk organik:sekam dengan perbandingan 1:1:1. Cara menanamnya seperti biasa sih. Hanya diletakkan, kemudian dikubur deh umbinya.


Tunas Bunga Tulip

3. Tunasnya saya biarkan mencuat ke permukaan tanyah, biar kena sinar matahari, untuk merangsang pertumbuhannya.


Umbi Tulip Usia 1 Minggu

4. Setelah 1 minggu berlalu, tunasnya makin tinggi. Ohya, penyiramannya menggunakan air es, untuk mengondisikan tanahnya agar tetap bersuhu di bawah 18○C. Sesekali diberi airnya dengan cara meletakkan beberapa es batu di permukaan tanahnya.


Tunasnya makin besar usia 2 minggu

5. Ini nih yang bikin ngerasa ngenes, setelah umbinya makin besar, bagian atasnya dimakan serangga entah apa. Hiks :-[


Umbi Tulip usia 3 minggu

6. Setelah tunasnya makin tinggi, mulai berubah menjadi gulungan daun. Dari 5 umbi yang saya tanam, hanya 1 yang berhasil berkembang.


Tulip usia 4 minggu


7. Mungkin karena suhu-nya enggak sesuai, pertumbuhannya cukup lambat. Setelah 4 minggu, gulungan daunnya terbuka satu. Yipppiee...


Tulip usia 5 minggu

8. Ini perkembangan terakhir yang berhasil saya dokumentasikan. Daunnya sudah terbuka lebar, tunasnya bertambah tinggi. Sudah senang sekali say melihat pertumbuhannya. Eeh... minggu selanjutnya, daunnya mulai menguning, dan rontok X'(

Tulip-tulip di Belanda sudah mulai mekar, tulip yang saya tanam di Indonesia malah menguning. :-(

Selanjutnya saya potong daunnya, umbinya saya simpan lagi di kulkas, untuk ditanam 3 bulan lagi ahh...

Untuk teman-teman yang rumahnya berpendingin, mungkin bisa mencoba menanam tulip di dalam ruangan, dikeluarkan untuk mendapat sinar matahari sekitar 4-5 jam sehari. :)

Saya akan mencobanya lagi next time. Pokoknya harus berhasi membuatnya berbunga at least sekalii aja, :p


"Gardening teaches us what success and failure are,
Teaches us how neccesary is not to give up,
Teaches us it is important to get up once again, and try once again." ♥

Saturday, May 2, 2015

Mall Paris van Java Penuh Bunga

May 02, 2015 0 Comments
Sekitar seminggu yang lalu, saya berkunjung ke salah satu mall di Bandung. Sudah lama juga tidak berkunjung kesini. Selain lokasinya yang cukup jauh, outlet-outlet fashion di sini kebanyakan harganya aduhai. Ehehehe... Eh, pas berkunjung, malah jadi lebih banyak bunganya sekarang. :3 entah karena dalam rangka memperingati KAA, untuk membuat turis terkesan, atau memang dekorasi tamannya berubah. Berikut beberapa foto bunga-bungaan yang berhasil saya ambil.

White Zinnia
 Jarang sekali melihat bunga Zinnia warna putih, bertingkat pula. Cantik yaaa...


Portulaca
 Portulaca memang bagus sekali dijadikan tanaman border seperti di foto atas. Bunga yang dibagian atasnya saya enggak tahu namanya. Hehe...


Kumpulan bunga Zinnia

Inidia the kingdom of Zinnias. Kalo ditanamnya banyam dan warna warni begini, bagus juga yaa... apalagi begitu tertiup angin.


Zinnia Pink

Zinnia ini termasuk bunga yang rajin sekali berbunga. Ketika ada bunga yang mekar, pasti sudah ada kuncup yang mau mekar.

Kumpulan bunga Zinnia
 Saya pernah sekali membeli bibit bunga Zinnia. Zinnia mini berwarna orange. Tapi hanya bertahan sekitar 4 bulan saja, karena waktu itu musim hujan dan drainase potnya kurang oke. Sepertinya akarnya membusuk :'(


Zinnia merah
 Yang ini merahnya merona sekali, ummh, lebih tepatnya menyilaukan hihihi... silau kalau melihatnya dari dekat.


Kumpulan bunga Zinnia

Bunga Zinnia yang ada di sini ada yang 1 helai petal ya, ada juga yang bertumpuk-tumpuk. Dua-duanya cantik.


Cosmos orange

Kalau ditanya mengenai bunga favorit, this one is mine. Kenapa, karena bunga dan daunnya cantik, menanamnya mudah, dan rajin berbunga. Saya sudah punya yang warnanya orange dan fuschia. Yippiee...


Bunga ungu, lavenderkah?

Ketemu satu bunga berwarna ungu. Tapi karena terhalang pagar dan mata minus, jadinya entahlah itu bunga apa. Hehehe...


Sunflower
 Begitu melihat ini, berasa jadi zombie pemakan bunga matahari. Buru-buru mendekat. Hihihi... bunga mataharinya lumayan besar dan tinggi-tinggi.

Sunflower

Globe Amaranth

Globe amaranth atau bunga gomphrena ini kalau di indonesia nama lainnya bunga kenop. Hehe... jauh berbeda memang. Paling oke kalau ditanam banyak-banyak.

Yellow marigold
Bunga lainnya yang rajin berbunga. Yap... bunga marigold. Sayangnya cuma ada warna kuning saja. Yang putih itu bunga krisan. Coba ada warna orange. Pasti lebih menawan.

Yang menyedihkan dari bebungaan-bebungaan ini adalah mereka ditanam hanya di polybag. Bukan di tanah ataupun di garden bed. :( yang artinya kemungkinan tanaman-tanaman indah ini hanya bersifat sementara diletakkan di situ, hiks.

Semoga ke depannya semakin banyak mall-mall dan public places yang aware terhadap taman. Karena taman memiliki banya sekali fungsi. Penyerap air, menjaga keberadaan air tanah, keindahan, dan rumah bagi kupu-kupu.

Sudah menanam bunga di rumahmu?
Yuk mulai dari sekarang!

@bibitanaman