Saturday, December 8, 2012

The Summoning

December 08, 2012 0 Comments
The Summoning
By Kelley Armstrong
2008-458 Pages

How do you feel, when you can see 'something' right upon your nose, but no one can see it, and you are judged as a freak?

Chloe Saunders, tadinya hidup normal. Tinggal di rumah, bersekolah, bergaul dan berteman. Tapi ada satu hari luar biasa yang mengubah drastis hidupnya and her life has never been the same.

Diawali dengan melihat arwah anak kecil lalu hantu penjaga sekolah, dan histeris (tentunya), dia divonis mengidap kelainan mental dan harus meninggalkan kehidupan normalnya.

Rumah Lyle menjadi pilihan tante dan ayah Chloe untuk "menyembuhkannya". Hmm... memang bukan rumah sakit jiwa sih, hanya rumah untuk remaja yang "bermasalah". Di sini Chloe bertemu dengan Simon, Derek, Victoria, Elizabeth, Rachel, dan Peter. Rumah Lyle lebih mirip sekolah asrama kayaknya. Ada aktivitas sekolah, makan bareng, kamar-kamar, dan peraturan dan pintu keluar yang ketat tentunya.

Chloe divonis mengidap Skizofrenia (kelainan jiwa yang menyebabkan penderitanya seolah mendengar suara, melihat citra, yang sebenarnya tidak ada). Awalnya ia percaya, dan berusaha melupakan semua gambaran arwah yang pernah ia lihat. Chloe ingin sembuh, jadi dia menganggap semua yang ia lihat adalah halusinasi. Chloe ingin kehidupan normalnya kembali apalagi setelah Peter (salah satu penghuni rumah Lyle dijemput pulang).

Tapi, kejadian yang menimpa Elizabeth mengubah pendiriannya. Elizabeth bisa menggerakkan barang-barang di sekelilingnya tanpa menyentuhnya (dibukunya sih dibilang dia punya poltergeist, tapi gue rasa dia punya telekinesis). Elizabeth terkena kasus, dan dipindahkan entah kemana. Chloe jadi galau. Apakah dia benar-benar mengidap skizofrenia, atau dia adalah manusia supernatural?

Chloe kemudian tahu bahwa masing-masing penghuni Rumah Lyle lainnya, punya keanehan yang nyata, bukan penyakit. Elizabeth yg punya poltergeist, Rachel yang bisa ngeluarin api, Derek si werewolf dan Simon si penyihir. Kemudian satu fakta lagi yang ia tahu, dia bertemu arwah-arwah yang mayatnya terkubur di ruang bawah tanah Rumah Lyle. Arwah-arwah itu bilang, bahwa Rumah Lyle adalah tempat penelitian manusia-manusia supernatural, dan mereka terbunuh karena dijadikan subjek penelitian, yang dalangnya adalah pemilik pertama Rumah Lyle, Samuel Lyle.

Menyadari bahwa terlalu banyak hal misterius tentang rumah Lyle, Simon-Derek bersaudara mengusulkan pelarian. Mencari ayah mereka yang adalah manusia supernatural juga. Dengan harapan mereka akan dilatih untuk mengendalikan kekuatan supernatural mereka.

Namun, di tengah pelarian mereka (Simon, Derek, Rachel, Chloe) berpisah. Simon dan Derek, Rachel dan Chloe. Karena nggak tau lagi harus berlari pada siapa, Chloe mendatangi tantenya. Ah, ternyata tantenya penghianat. Chloe pun dikirim ke rumah sakit.

Kenapa tante Chloe mengirim dirinya ke Rumah Lyle? Apakah itu hal yang direncanakan?

Rumah Lyle itu sebenarnya tempat apa?

Victoria? Apa dia supernatural juga?

Simon dan Derek? berhasilkah menemukan ayah mereka?

Ayoo bacaa... seruu deh, bikin ogah berenti sampe akhirnya kebaca semua. Wkwk...

Can't wait to read the next sequel of this book. :D

NB: Thanks to Mr. Glasses who didn't mind to lend his book. :p

Saturday, November 24, 2012

Thursday, September 13, 2012

Perhaps You...

September 13, 2012 0 Comments
Perhaps You...
Stephanie Zen
441 halaman
@2011

Udah lama nggak baca novel Indonesia, dan kali ini pilihan gue jatuh ke buku karangan Stephanie Zen ini. Seperti yang udah gue duga, novel Indonesia kebanyakan menjadikan "cinta" sebagai tema utamanya. Gue belum menemukan novel Indonesia yang temanya Fantasi dan magic tuh. Ada yang udah nemu? Mau dong! Hehe...

Buku ini bercerita tentang kisah cinta seorang cewek bernama Abby yang cantik, muda, pintar, cerdas, supel, dan profesional dalam pekerjaan. Dia menjadi salah satu pegawai di perusahaan ayahnya. Karena ke-profesionalannya itu, dia minta jabatan sebagai pegawai biasa aja, karena dia pengin mulai dari nol. Keren!

Kemudian dia berurusan dengan seorang cowok bernama Chris. Awalnya cuma urusan pekerjaan, tapi lama-kelamaan Chris bisa membuka hati Abby yang selama 8 tahun tertutup karena masih menunggu cinta pertamanya, Daniel yang sekarang entah ada di mana. Nggak cuma itu, akhirnya Abby jatuh cinta pada Chris, padahal mereka belom pernah ketemu dan cuma berkomunikasi via BBM, Twitter, dan Facebook. Bisa dibilang cinta ini terlarang, karena Chris sendiri udah punya pacar. Kisah cinta yang sama juga dialami oleh sahabat Abby bernama Sandra.

Hubungan Abby dan Chris nggak berjalan lancar, mereka sempet putus nyambung, dan Chris pada akhirnya memilih pacarnya. Hal ini pastinya bikin Abby remuk. Di saat keremukan itu, datanglah Daniel yang pada akhirnya bisa menyembuhkan luka Abby. Aseeek...

Mmmh... inti ceritanya sebenernya sederhana, tapi penulisnya pinter banget meng-improvisasi cerita. Gue sih curiga ini kisah nyata yang dialami penulisnya, hehehe... soalnya beberapa nama dan tempatnya cocok banget sama latar belakang penulisnya (cuma menduga).

Mulai dari pengetahuan tentang macem-macem lampu, strategi bisnis, istilah-istilah social network, sampai kesetiakawanan yang diperlihatkan Abby pada sahabatnya, cukup bikin buku ini asyik dibaca sambil nemenin cofee time-nya kamuuu...

3 stars for this book
***

"Nggak ada cowok baik-baik yang akan mendekati cewek lain saat dia punya pacar." ~Abby

Wednesday, September 12, 2012

Being Nikki series #1: Airhead (Otak Udang)

September 12, 2012 0 Comments
Meg Cabot
350 halaman
@2008

Aaaaa... baru kali ini baca bukunya Meg Cabot dari awal ampe akhir, daaaaan... it's really a nice book! Nggak salah kalo banyak orang bilang dia adalah penulis fiksi modern dan, yaa.. gue suka gaya bahasanya Meg Cabot, gue suka dia nyisipin kalimat deskriptif di antara kalimat, yang meskipun panjang, tapi tetep bisa dipahami dan jadi lucu. Satu hal lagi yang gue kagumin, meskipun usia Meg Cabot udah sekitar 45 tahun, tapi dia bisa nulis dengan gaya anak muda. Thumbs up!

Oke, buku ini nyeritain tentang seorang cewek tomboy, kutu buku, penggila games, bernama Emerson Watts. Em (her nickname) punya seorang sahabat bernama Christopher dan seorang adik bernama Frida. Awalnya hidup Em bisa dibilang normal-normal aja, dengan usia hampir 17 tahun, kemampuan otak di atas rata-rata dan mengikuti kelas akselerasi. Dia sering dikatai tomboy oleh teman-teman bahkan adiknya sendiri karena penampilannya yang... boyish, dan nggak peduli dengan dunia fashion yang pada saat itu sedang digilai oleh para remaja, termasuk adiknya yang 2,5 tahun lebih muda. Em, malah sering menganggap aneh para remaja yang tergila-gila pada dunia fashion dan rela kelaparan demi ukuran tubuh ideal yang menurut Em malah seperti mayat hidup. :p

Hidupnya yang datar berubah total ketika suatu hari dia mengantar adiknya ke sebuah acara peresmian Stark megastore yang menghadirkan seorang supermodel remaja yang sedang digilai oleh jutaan remaja, bernama Nikki Howard. Suatu ketika terjadi kerusuhan oleh pendemo yang menentang pendirian megastore tersebut dan yang membenci Stark enterprise tentunya, karena dinilai perusahaan raksasa yang tidak peduli pada kepentingan pedagang kecil dan lingkungan. Kerusuhan tersebut menyebabkan salah satu TV plasma berukuran sangat besar (150 kg) yang tergantung di langit-langit menimpa Frida, kalau Em tidak berlari dan mengorbankan dirinya.

Ketika Em tertimpa TV plasma dan tidak sadarkan diri, di sisi lain (tepatnya tidak jauh dari situ), Nikki Howard juga tidak sadarkan diri. Namun bukan karena tertimpa TV plasma, melainkan karena suatu penyakit yang menyebabkan kematian otak.

Otak Nikki mengalami kematian sehingga dapat dipastikan karirnya hancur dan berbagai kontrak akan batal, dunia modelling juga akan benar-benar kehilangan dirinya. Sedangkan tubuh Em mengalami kerusakan parah, namun otaknya masih bekerja dengan sangat baik. Akhirnya daripada kedua remaja ini mati, lebih baik menyelamatkan salah satunya dengan cara mentransplantasikan otak Em ke tubuh Nikki secara ilegal dan sembunyi-sembunyi.

Daaan, tentu aja terjadi kehebohan dan kelucuan ketika Em bangun dengan tubuh Nikki. Orang tua Em harus merelakan anaknya menjadi Nikki karena transplantasi tersebut dibiayai oleh agen pengontrak Nikki, jika dia tidak mau tentu aja agen tersebut akan menuntut pengembalian biaya transplantasi yang sangat mahal. Selain itu, Em dalam tubuh Nikki tidak boleh membocorkan hal mengenai transplantasi otak kepada siapapun, kecuali keluarga intinya.

Nah, yang bikin seru adalah perubahan Em dalam menjalani hari-harinya dalam tubuh Nikki. Em kan cuek, tomboy, culun, dan sekarang dia berada di tubuh seorang supermodel remaja yang cantik, seksi, dan digilai para remaja (cewek apalagi cowok). Di sini juga dia menemukan sahabat baru (sahabat Nikki lebih tepatnya), Lulu, dan yang lucunya Lulu lebih ngerasa cocok dengan Nikki yang sekarang karena Nikki yang dulu dinilai egois, galak, dan suka ngerebut pacar orang.

Em dalam tubuh Nikki juga harus berusaha menjalin kembali kontak dengan sahabatnya, Christopher (cuma satu, yaah... namanya juga culun, temennya pun dikit) melalui berbagai cara. Mengungkit Em yang secara hukum telah meninggal (tubuhnya aja), membicarakan tentang games yang dulu mereka gilai, bahkan pura-pura gaptek. Semua itu dilakukannya karena ternyata Em.... mencintai Christopher. Tapi Christopher sepertinya berbeda (selain rambutnya yang dulu gondrong sebahu, namun sekarang dipotong pendek), dia tampak... berubah, hatinya seperti... beku dan mati rasa. Kenapa ya?

Tokoh yang paling gue suka yaa Si Em ini tentunya. Kenapa? Karena di tengah masalah yang menyangkut hidupnya, dia tetep lucu, dan bisa memandang masalah itu bukan buat ditangisin. Dia jarang nangis malah, padahal kan masalahnya berat banget. Selain itu otaknya juga nggak kosong.

Aaah... seru deh pokoknyaa...
Baca baca baca!!! Nggak sabar baca sekuel keduanya.

5 stars for this book:
*****

"Terus terang saja, aku tidak tahu bagaimana Nikki melakukannya. Aku diminta menerawang ke kejauhan, seperti memandang bintang nun jauh di langit (padahal yang sebenarnya kulihat adalah sepotong cat yang mengelupas dari papan penutup langit-langit) tanpa berpikir bagaimana aku tidak bisa bernapas, kakiku sakit, dan betapa lelahnya aku..." ~Em dalam tubuh Nikki ketika pemotretan

Tuesday, July 24, 2012

The Lorien Legacies #1: I am Number 4

July 24, 2012 0 Comments

I am number 4 
By: Pittacus Lore 2012
493 Halaman

"Jangan pernah berputus asa. Saat kau kehilangan harapan, segalanya pun musnah. Saat kau pikir semua telah berakhir, ketika segala sesuatu tampak buruk dan sia-sia, harapan itu selalu ada." -Henri Smith


Wohooo... nambah lagi satu pengarang favorit. Yepyep, buku ini keren banget, gabungan antara dunia sihir, ilmiah, persahabatan, dan romance. Dalam buku ini diceritain bahwa ada 18 planet di jagat raya dan hanya ada 3 planet yang dapat dihuni, diantaranya Bumi, Lorien, dan Mogadore. Lorien merupakan salah satu planet yang paling tua dan yang paling baik keadaannya karena penghuninya sangat anti-global warming. :p Yaa, maksudnya mereka bisa menjaga planetnya dengan mengelola tanaman, energi, dan sampah dengan baik. Di sisi lain, yaitu di planet Mogadore, mulai terjadi krisis energi dan ketandusan yang disebabkan oleh penghuninya sendiri, yang disebut Mogadorian. Para Mogadorian ini karakternya kurang baik, begitu mengalami masalah di planetnya, bukannya memperbaiki, malah ngincer planet lain, yaitu Lorien. Terjadilah sengketa lahan (kayak di Indonesia aja). Para Mogadorian berusaha merebut kekayaan alam planet Lorien, kemudian membantai habis penduduk Lorien dengan peledak dan hewan buas yang haus akan darah (aww...).

Ketika pembantaian terjadi, penduduk Lorien melarikan 9 orang garde muda (garde: bangsa Lorien yang memiliki pusaka atau kemampuan mirip sihir), bersama 9 cepan (penjaga) dan juga beberapa chimaera (binatang khas Lorien yang bisa berubah2 wujud, mirip daemon dalam buku The Golden Compass) ke bumi. Sebelum mereka pergi, mereka diberi suatu mantra pelindung, dimana kesembilan garde hanya bisa dibunuh secara berurutan dari nomor terkecil, hingga nomor terbesar. Mantra tersebut akan runtuh jika para garde saling bertemu. Atas alasan inilah para garde yang ada di bumi tinggal di tempat yang berbeda dan saling menjauh dan berpindah-pindah. Jika salah satu dari para garde terbunuh, akan muncul pertanda berupa goresan yang sangat pedih di kaki para garde lainnya. Kesian garde nomor 9 yak, bakalan punya 8 goresan. :P

Nggak cuma para garde dan cepan yang migrasi ke bumi, para mogadorian juga ngikut, tentunya untuk membunuh para bangsa Lorien ini agar dapat menguasai planet Lorien sepenuhnya. Garde nomor 1 sampai 3 sudah berhasil dibunuh, sekarang giliran garde nomor 4, yang memiliki nama samaran John Smith. John Smith hidup bersama cepannya yang bernama samaran Henri Smith. Para garde dan cepannya masing2 harus hidup berpindah2 puluhan kali setahun dengan identitas baru setiap pindah, untuk menghindar dari para Mogadorian yang nggak pernah kapok nyariin mereka.

Sampailah John di Paradise, Ohio. John berusia 15 tahunan. Awalnya, seperti kepindahan-kepindahannya yang lain, dia merasa muak, sekolah baru, teman baru, rumah baru, lingkungan baru, bahkan identitas baru. Namun, di sekolah barunya ini dia ketemu seorang cewek bernama Sarah, yang... mmh... yaah, ditaksirnya. Padahal dia nggak boleh jatuh cinta, karena begitu dia mengenal yang namanya cinta, pasti akan sulit menghapusnya ketika dia harus pindah dan ganti identitas baru. Sebagai seorang garde yang dikejar-kejar, mereka tidak boleh terlalu mencolok tetapi harus misterius namun tetap membaur, sehingga ketika suatu saat mereka hampir tertangkap oleh Mogadorian dan harus berpindah tempat, tidak ada orang yang curiga. Hal inilah yang gagal dilakukan John. Dia malah jadian dengan Sarah dan berantem dengan kakak kelas yang bikin dia jadi terkenal. Nggak cuma menemukan tambatan hati, John juga menemukan hewan peliharaan baru. Anjing yang kemudian diberinya nama, Bernie Kosar.

Di Ohio juga pusaka pertamanya muncul, yaitu pengendalian terhadap api. Dia bisa menciptakan api, cahaya, dan bahkan tahan api. Selain itu, dia juga sudah memiliki kemampuan telekinesis (menggerakkan benda dengan pikiran) yang merupakan kemampuan dasar yang pasti dimiliki oleh semua garde, yang tentunya pusaka2 ini nggak boleh terlihat oleh manusia karena bakal dikira aneh.

Pertemuannya dengan Sam, teman sekelasnya, yang kemudian menjadi sahabatnya, mengawali masalah yang berujung pada pertempuran dengan para Mogadorian.  Sam, merupakan seorang anak nerd pecinta astronomi. Berawal dari majalah Astronomi milik Sam, nggak sengaja John dan Henri menemukan berita tentang Mogadorian. Henri kemudian mendatangi redaksinya untuk mencari tahu, disekap, dan dengan cerita yang panjang, akhirnya malah membuat para Mogadorian menemukan mereka!

Saat belum semua pusaka John berkembang, dia akhirnya harus bertempur dengan para Mogadorian karena nggak mau pindah dan berpisah dengan Sarah. Untungnya dia dibantu oleh si Enam. Nah, bagian ini yang paling seruuu... banyak fakta-fakta baru yang terungkap. Juga munculnya pusaka baru John. Apakah John alias si Empat terbunuh? Siapa si Enam? Apa kejutan yang ditunjukkan oleh Bernie Kosar si anjing beagle? Gimana hubungan John dengan Sarah dan Sam? Kayak apa sih wujud Mogadorian?

Jawabannya ada semua di bagian pertempuran itu. Tapi ada yang sedihnya jugaa... sediiih banget, gue sampe nangis baca bab pertempuran ini. Huhu~

Buku ini masih bersambung dan kayaknya bakal berada di daftar-must read-nya gue. Hihihi...
Ayoooo dobaca, seruuuuuuu banget.

Mmmh... pendapat gue tentang buku ini, buku ini bagus, imajinatif, dan yang gue suka dari gaya ceritanya Pittacus Lore adalah nggak bertele-tele. Saat pertempuran, dia bisa mendeskripsikan ceritanya dengan kalimat-kalimat singkat dan tegas. Jadi enak bacanya.

Mmmh... kalo peran favorit, gue sukaa banget sama sosok Henri, cepannya John yang udah dia anggap ayahnya sendiri. Gue suka tokoh ini karena karakternya yang jago manipulasi dokumen, nggak gaptek, cepat, perhatian, baik hati, dan sabar. Selain itu, gue juga suka kisah persahabatan John dan Sam. Persahabatan yang tulus dan lucu. Nggak semua orang bisa bersahabat dengan sepuntung alien looh. :p

Banyak yang bilang kisah romannya mirip Twilight, karena mengisahkan cerita cinta antara seorang cewek biasa dengan seorang manusia super, yang punya kemampuan tersembunyi. Tapi secara keseluruhan, ceritanya totally different kok. :D

Well guys, you should read this book.
five stars for this book!
*****

Tuesday, May 22, 2012

D'Angel : Rose

May 22, 2012 0 Comments




Setelah sekian lama nyari buku kedua dari trilogi D'Angel ini, akhirnya ketemu juga... Senangnya... dan nggak sia-sia, ternyata emang baguuuush banget. 4 Jempol buat Luna Torashyngu.


Judul: D'Angel:Rose
Penulis: Luna Torashyngu
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: 2008
Tebal: 287 halaman


Di buku pertama, diceritain asal mulanya Fika Handayani jadi manusia genoid, intinya kesalahan ini ada pada satu orang yang bernama Rastaji yang telah mengembangkan kembali teknologi rekayasa pembuatan genoid dengan Fika sebagai kelinci percobaan. Nah, di buku kedua ini, makin seru karena Fika udah tahu siapa dirinya sebenarnya, dan dia mulai menggunakan kemampuannya dengan membantu agen intel. WOW!


Rafika Handayani yang menyamar sebagai Arista Rayesti di Malaysia disusul oleh 2 agen intel (BIN) untuk ditawari suatu kerja sama membongkar persembunyian uang senilai 2,5 juta dolar Amerika hasil korupsi, pekerjaan ini dihadiahi dengan pembersihan nama Fika. Di buku pertamanya, Fika dituduh sebagai pembunuh ibunya sendiri, sehingga dia jadi salah satu buron di Indonesia, mangkanya dia lari ke Malaysia.


Fika setuju karena selain ingin membersihkan namanya, pekerjaan ini pun menuntut ia kembali ke sekolah karena ia akan menyamar sebagai anak SMA untuk mencari tahu keberadaan anak koruptor yang diduga bersekolah di salah satu SMA di Jakarta, karena konon hanya anak sang koruptor yang tahu tempat persembunyian uang tersebut. Terang aja dia seneng, karena bisa kembali ke sekolah dimana dia seharusnya berada.


Hari-hari Fika di sekolah sangat menyenangkan, mulai dari temen sebangkunya, Viana, gank genit (Dessy and the gank), lomba voli, dan juga pemilihan ketua OSIS. Dessy and the gank ini selalu bikin recok Viana.  Di sekolah itu juga Fika ketemu seorang guru muda yang bernama Rena. Karena terlalu menyenangkan, dia ampe hampir lupa misinya, nyari anak koruptor.


Di buku ini juga udah mulai diceritain tentang gejala penyakit Fika yang di buku ketiga diketahui sebagai efek paparan nuklir.


Nggak seru kalo tokoh utamanya nggak berkutat dengan masalah 'cinta', makanya Luna juga menyisipkan cerita cinta antara Fika dan Ryan, Viana dan Angga, nggak lupa juga Aditya dan Rena.


Akhirnya masalah demi masalah membawa Fika dan agen BIN untuk mencurigai 3 orang di SMA tersebut yang diduga adalah anak koruptor. Namun, masalah nggak sampai di situ, ternyata Rastaji juga mengincar uang tersebut untuk membangun proyek militer genoid-nya. Jadi, Rastaji juga ngirim orang ke SMA tersebut yang salahnya nggak disadari oleh Fika dan BIN.


Karena ketidaksadaran mereka, akhirnya Rastaji selangkah lebih maju, dia berhasil membongkar identitas Fika di sekolah, sehingga Fika dikeluarkan, sekaligus berhasil menculik si anak koruptor dan menemukan kode yang berisi lokasi bank penyimpanan uang 2,5 juta miliar dolar Amerika itu. Tapi sayangnya, mereka nggak bisa nemuin nomor rekening si koruptor.


Di sisi lain, Fika berusaha menyelamatkan si anak koruptor, tapi dia juga dihadang oleh (bisa dibilang) saudara kembarnya sendiri yang sama-sama genoid.


Waah, gimana yaa akhirnya?
Siapakah anak koruptor yang dimaksud?
Apakah Rastaji berhasil membobol rekening si koruptor dan mendapatkan uangnya?
Siapakah kembaran Fika?
Bagaimana nasib Rastaji dan Fika selanjutnya?
Gimana akhir kisah cinta Fika dan Viana?


AAAAaaaaaaaah... harus  baca bukunyaa...
kerennnn banget.


Genre-nya tetep science fiction koq, jadi yang udah baca, pasti jadi lebih pinter. Hehe... terus di sini nggak terlalu banyak pindah-pindah setting seperti di Golden Bird, jadi lebih mudah dipahami. Dari konflik ke konflik, bikin penasaran dan bikin tegang juga. Jadi pengen baca sampe abis di hari itu juga. Wkwkwk...


7 stars for this book
really love it
Good job Luna!!!
:)