Monday, March 9, 2015

Belajar Memperbanyak Succulent

When you are depressed, buy a lot of new plants.

Kalau ibu-ibu lain lebih suka belanja pakaian dan/atau sepatu ketika stress, saya lebih suka jajan tanaman dan/atau seed baru. Mhuehehehe... kalo kata pedagang-pedagang, jajan awet. :p

Membeli tanaman baru bagi saya rasanya seperti memiliki teman baru. Kemarin saya berhasil menemukan succulent baru yang unyu-unyu.

Succulent baru yang unyu-unyu
Pada dasarnya memelihara cactus dan succulent susahgampang. Kebanyakan air, busyuk. Kekurangan air, keriput. Terlalu banyam menyiram, collapse. Kelupaan menyiram, juga collapse. Hihi... menyiramnya yang pas adalah sekitar 3 hari sekali. Siram seperti menyiram tanaman biasa. Tanahnya basah gapapa, asalkan drainasenya bagus. Dulu saya pernah menyiramnyan3 hari sekali, tapi cuma disemprot-semprot doang. Jadilah dia dhidrasi dan peyot-peyot gitu. Hihi...

Yang menarik dari succulent dan cactus adalah mereka sangat mudah diperbanyak. Asalkan menemukan media yang oke, mereka langsung berakar. Baiklah... yuk belajar bersama memperbanyak succulent.

Pertama, pilih tanaman yang akan diperbanyak. Ciri tanaman yang sudah siap diperbanyak adalah rimbun, dan sudah mengeluarkan akar seperti succulent saya yang berikut ini:

Lihat deh bagian akar yang mulai terlihat
Langkah selanjutnya adalah menyiapkan media. Beberapa sumber menyebutkan bahwa media yang baik utuk cactus dan succulent adalah pupuk kandang. Biasanya sih kotoran kelinci atau sapi atau kambing. :) saya menggunakan media kotoran kambing:tanah:sekam dengan perbandingan 1:1:1. Untuk kamu yang tinggal di daerah agak dingin, medianya bisa ditambah dengan sedikit pasir, atau komposisi tanah diganti dengan pasir, karena pasir ini katanya bisa menahan panas. Cocok sekali dengan cactus atau succulent yang habitatnya di daerah bersuhu tinggi. Saya menggunakan ember untuk mencampur medianya.

Ini kotoran kambing *hiiii...
Kotoran kambing yang saya gunakan (ehm, berasa nggak sopan nih ngomongin kotoran) sudah tidak bau. Kalau kotoran yang kamu gunakan masih bau dan hangat, artinya kotoran tersebut belum bisa digunakan. Proses dekomposisinya belum selesai, hehe. Selanjutnya saya tambahkan sekam.

Tambahkan sekaaaam
Sekam bisa dibeli di penjual tanaman (guedong mhuheheheh), atau, kalau rumah kamu dekat dengan sawah, bisa membelinya langsung dari petani, selain kamu membantu para petani, harganya juga biasanya lebih murah. Nah, selanjutnya tambahkan tanah.

Tambahkan tanah
Setelah itu, aduk-aduk (berasa prosedur bikin kue), sampai media tercampur merata. Kalo sudah merata, penampakannya seperti berikut.

Media yang sudah tercampur merata
Tanaman sudah siap, media sudah siap, sekarang tinggal potnya. Dalam memilih pot untum succulent sebenarnya tidak ada kriteria yang macam-macam. Yang penting cuma satu, drainase pot harus bagus. Jangan memilih pot, yang lubang di bagian bawahnya kecil-kecil, apalagi yang tidak ada lubangnya -_____- jika drainase atau sirkulasinya kurang bagus, air yang terakumulasi di bagian bawah pot bisa menyebabkan kebusukan. Ukurannya pun pilih yang mini-mini saja, supaya imut dan mudah dipindah-pindahkan.

Pot yang saya pilih, lubangnya buanyak
Nah, sekarang saatnya eksekusi.

Tunas atau cabang baru yang sudah muncul akarnya, bisa kita potong. Bisa menggunakan pisau atau gunting. Beberapa jenis cactus tertentu, akan mengeluarkan getah ketika dilukai, jangan kaget yaa...

Setelah itu, isi pot dengan media hingga 3/4 tinggi pot.


Isi media sekitar 3/4 tinggi pot


Tempatkan tunas atau cabang succulent di bagian tengah.

Tunas succulent ditempatkan di bagian tengah pot
Selanjutnya, tinggal mengisi bagian pot yang kosong dengan media sampai penuh. Medianya agak dipadatkan supaya tunah lebih kokoh. Lalu tinggal disiram dengan frekuensi sekitar 3 hari sekali. :)

Succulent yang telah distek
Karena sudah sore, saya hanya sempat stek beberapa succulent saja. Nah, sekarang mereka sudah punya rumah baruu...

Bahagia dengan rumah baru
Nah, tidak terlalu sulit kaan memperbanyak succulent. Setelah diperbanyak, beri hiasan dan bawa ke kantor, atau berikan kepada orang-orang kesayangan untik ditaruh di meja kantor, kamar, atau balkon mereka.

^^

#gogreen #goorganic

14 comments:

  1. Thx utk infonya
    Bagaimana kalau saya pakai tanah yg sudah kemasan, tertulis komposisinya kompos, sekam bakar dll ?

    ReplyDelete
  2. Yang itu bisa langsung dipakai meskipun pupuk kandangnya minim.
    Tapi berdasarkan pengalaman, cactus yg pupuk kandangnya lebih banyak, succulentnya lebih endud endud, ehehehe...

    ReplyDelete
  3. Salam kenal mba. Kaktus nya keren banget. Saya lagi baca2 ttg kaktus. Pengen juga nanam. Buat beli bibitnya gitu dimana ya mba? Trimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Eneng, salam kenal. Terimakasih telah berkunjung. Untuk membeli bibitnya bisa coba mengunjungi penjual tanaman, the ranch market, farmers market, atau superindo. Saya pernah lihat kaktus dan succulent di situ. :)

      Delete
  4. terimaksih infonya, saya mau coba bercocok tanam sukulen di rumah. semoga berhasil hehe...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Whoaaaah, kerenkeren... selamat mencobaaa... semoga berhasil yaaa :)

      Delete
  5. Salam kenal mb,boleh nanya ya knp tanaman sekulen ku menguning trus potel satu persatu dan akhirnya mayi��.padahal medianya dh bener

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo halo Hana. : )
      Kalau begitu, coba diperiksa peletakkannya deh.
      Sepertinya itu kekurangan sinar matahari. Bisa coba pindah ke lokasi yang lebih banyak mendapat sinar matahari langsung ya. : D

      Potelannya jangan langsung dibuang, tapi ditaruh saja di media yang baru, nanti akan muncul anakan2 baru : D

      Delete
  6. Hai ka, mau nanya dong.. sukulen ku potek gitu, aku taruh diteras yg langsung terkena sinar matahari, penyiraman cuma aku semprot2 si badan sukulennya 2 hari sekali. Itu kira2 harus bgmna ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Tazkia. Mksudnya potek, dia rontok sendiri apa kamu potekin? Hehehe...

      Kalau potek sendiri, artinya kekurangan sinar matahari. : )

      Jadi bisa coba kamu jemur di bawah sinar matahari langsung. : )

      Delete
  7. Saya baru mw coba..asli ini baru pertama kali menyentuh tanaman ini
    Rada2 takut..


    Takut metong 😌😄

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jangan takut, mereka tangguh kok. Asalkan taruh di tempat terkena matahari, penyiraman 3 hari sekali (sampai air keluar dari lubang) dan taruh di tempat terkena angin/ sirkulasi udara yang bagus. Pasti mereka tumbuh dengan baik, oh iya jangan lupa melakukan pemupukan rutin sekitar 1-1.5 bulan sekali :D

      Delete

Comment anything, ask me anything :)