Sunday, March 29, 2015

Menyetek Wild Mint/ Corn Mint/ Field Mint/ Mentha arvensis/ Japanesse Peppermint/ Banana mint

Wild mint ternyata nama lainnya banyak cekali ya. Dari beberapa jenis mint yang saya miliki, wild mint ini agaknya punya aroma mentol yang paling wow. Mentolnya kuat dan tajam. Mint jenis ini banyak dipakai di permen dan pasta gigi kayaknya (entah ekstrak alami, atau sintetis). Tapi spearmint tetap juara rasa fresh-nya. Mangkanya sering dipake di minuman dan desert kali ya.

Memperbanyak tanaman dengan genus mentha ini umumnya sama, stek. Sebetulnya bisa juga pakai biji, tapi di Indonesia ini, mint jarang sekali berbunga sampai berbiji. Selain itu, menanam dari biji lambretta banget. Udah gitu, belum tentu berhasil tumbuh sampai dewasa. Ukuran bijinya juga sangat kecil. Saya pernah mencoba menanam spearmint dari biji, dan kebetulan, gagal. Haha... mungkin dia membutuhkan kondisi lingkungan tertentu untuk bisa sprout (berkecambah).


Nah, kemarin waktu mengunjungi kebun kecil saya, eeh, ternyata wild mint yang saya beli sekitar sebulan lalu, sudah makin gondrong saja. Agar produknya bisa segera dijual di @bibitanaman , akhirnya saya stek deh. Oia, bibitnya sendiri saya beli di nursery tanaman. :) senang sekali akhirnya koleksi mint-nya bertambah. ;)


Menyetek mint, bukan hal yang sulit kok. Karena menurut saya, mint ini adalah jenis mint yang proses -recovery pasca stek-nya lumayan cepat. Oke, pertama-tama, kita harus memilih batang yang oke. Pilih batang yang cukup keras dan agak tua. Alasan pemilihan ini, selain batang yang tua proses recovery nya lebih cepat, juga untuk alasan kemudahan ketika menancapkan stekan.




Contoh batang yang yahuttt untuk distek

Potong batang dengan gunting. Jangan pakai tangan, karena itu terlalu barbar XD. Kalau pakai tangan, biasanya kulit batangnya jadi mengelupas, proses recovery-nya pun jadi lebih lama. Potongnya dengan arah miring, sehingga batang stekannya menjadi runcing dan mudah ditancapkan ke media baru.



Batang yang saya pilih, agak meletot dikit nih, jadi malu

Setelah itu, tancapkan di media yang telah dibasahi. Taruh di tempat yang teduh dan lembab, siram 2 kali sehari. Atau secukupnya, yang penting media lembab, tidak becyek maupun kering, yang penting... cukuuup.



Wihiiiiy, sudah punya rumah baruuu...

Kalau anakan wild mint yang kamu stek kuyu dan lesu, tidak apa-apa, itu salah satu proses recovery-nya. Mereka sedang bekerja keras menumbuhkan akar. :)



Peppermint yang sudah mapan

Biasanya dalam 1-2 minggu, wild mint sudah kuat dan tidak kuyu lagi. Setelah melewati masa-masa ini, baru doi boleh dipindahkan ke tempat yang terkena sinar matahari tidak langsung. Siap deh dikonsumsi. :)

Wild mint ini sering dikira sebagai spearmint atau peppermint, padahal bentuk daunnya cukup berbeda. Dulu saya bingung juga sih. Sekarang setelah punya, kelihatan deh bedanya. Perbedaan wild mint dengan spearmint dan peppermint ada di aroma dan bentuk daunnya. Aroma spearmint adalah mint segar dengan tambahan aroma langu, sedangkan peppermint baunya mint segar dan hampir tidak ada bau langu-nya sedangkan untuk wild mint ini baunya menthol banget kayak balsam. Daun wild mint sendiri lebih oval dan tidak keriting, batangnya berwarna hijau, bunganya putih.


Spearmint berdaun keriting

Kalo dari segi rasa, saya belum pernah menggunakan wild mint untuk ngeteh, sejauh ini, spearmint masih menjadi favorit saya untuk ngeteh. :)

Yuk tanam mint, jangan lupa, pilih yang organik. :)

@bibitanaman

6 comments:

  1. Oh... jadi yang pas tempo hari bilang spearmint yang lebih strong tuh ternyata pepermint ya bi... I see, I see

    ReplyDelete
  2. Bukaan masdon. Adalagi yg sama persis kayak spearmint. Tp bau langunya lebih dikit. Perasaan waktu itu pernah ngirim deh '_'

    ReplyDelete
  3. seorang kawan bilang ini daun mint yg tidak biasa. ternyata maksudnya dia, pepermint. terimakasih artikelnya menarik dan membantu.

    memang strong wangi daunnya pepermint ini. kami menggunakan pepermint untuk membuat kombucha. semriwingnya asik. apalagi ditambahkan bunga telang. membuat warna kombucha jadi ungu dan berasa mint.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halooo...
      Wah maaf sekali, setelah saya browsing sana sini, ternyata ini adalah wild mint atau corn mint. Silakan ikutan browsing biar lebih pasti. Hehe... nanti saya edit yaa postingannya supaya tidak rancu. Ehehehe...

      Terima kasih telah berkunjung yaa... :)

      Delete
  4. Kak maaf saya lagi neliti tentang spesies japanese mint ini tapi belum nemu2 tanamannya.. bisa dapatin di mana ya kak kalau boleh tau? Makasih..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Vivia, terima kasih telah berkunjung. Waktu itu saya membelinya di Eco Camp Bandung. Mungkin bisa coba berkunjung ke sana :)

      Beberapa toko tanaman online juga menjualnya kok. Hehe.

      Delete

Comment anything, ask me anything :)