Thursday, March 22, 2018

Yuk, Buat Sendiri Kebun Herbs Vintage-mu

Selera menanam orang ternyata bermacam-macam. Ada yang hobi menanam aneka jenis bunga, aneka jenis tanaman hias, bahkan aneka jenis sayuran, biar habis ditanam, bisa masuk peyut~

Nah, selain tanaman-tanaman di atas, beberapa pekebun lagi in banget mengoleksi aneka herbs. Herbs itu selain bentuknya macam-macam, satu hal yang saya notice adalah baunya. Heaven! Kebanyakan herbs atau tanaman herbal merupakan golongan tanaman aromatik, yang mengeluarkan minyak atsiri beraroma. Beberapa kalau ditambahkan ke masakan, bikin tambah gembul, karena aromanya jadi enak. :3

Nggak cuma ditaburin ke masakan, herbs ini juga bisa mempercantik kebun rumah kamu. Dengan penambahan dekorasi simpel yang manis, jadi deh. Kalau sekarang saya lagi doyan sama dekorasi yang ala ala vintage. Yuk, bikin yuk.

Sebelum memulai, siapkan senjata dulu. Ini dia, teman berkebun yang mungil. Berguna banget buat masukin media ke dalam pot, merapikan media dalam pot, bahkan buat pemupukan kalau lagi iseng.


Kaki tangan hohoho

Selanjutnya siapkan media tanam. Media tanam yang saya gunakan adalah campuran tanah, cocopeat, sekam, dan pupuk kandang. Karena kebanyakan herbs menyukai tanah yang dingin, jangan lupa tambahkan sedikit sekam bakar. :)

Semua komposisi tadi diaduk secara merata, bisa pakai tangan kalo mau (yang ini bukan jorok, katanya menyentuh tanah sangat berkaitan dengan pengurangan stress karena interaksi kita dengan berbagai mikroorganisme tanah), atau pakai sekop mini kalau mau lebih higienis.


Ini pupuk kandang dari ee kambing :p

Next, adalah pemilihan pot. Untuk membuat tema vintage, sebaiknya kamu memilih pot dengan bahan dasar alami dan penampakannya udah agak-agak dekil dan kuyu, biar lebih kuat kesan vintage-nya. Saya memilih menggunakan pot berbahan baked earth (tanah liat). Percobaan membuktikan, herbs memang menyukai pot berbahan ini. Karena sifatnya yang dingin dan dapat menyerap kelebihan air ketika kita menyiram dengan agak barbar yang dapat menyebabkan kebusukan akar.


Pot terracotta diameter 10 cm
 Lalu, kalau kamu iseng seperti saya, bisa mainkan desain ala ala vintage pada pot. Kali ini saya mengecat pot terracotta dan memberikan tulisan keriting-keriting gemulai ala ala tulisan vintage. Karena kalau bikin poem agak kepanjangan, akhirnya saya cuma tulis nama dari tanaman herbalnya.


Tulisan keriting lunglai ala vintage

Kalau nanti potnya mau ditaruh di balkon atau tempat yang kering, jangan lupa siapkan saucer atau tatakan yow, biar nggak becek dan tetap sedap dipandang mata.


Tambahkan tatakan
 Step terakhir, tinggal repotting tanaman herbal kamu ke dalam pot. Saya sendiri menanam beberapa herbs dalam pot terracotta ini. Diantaranya, white chives (kucai) yang biasanya ibu saya petik-petik buat ditambahkan ke kuah sup, bakso, cream soup, tahu dll. atau bahkan hanya ditumis. Sebetulnya nggak jauh beda dengan daun bawang, cuma lembaran daunnya lebih tipis, dan aromanya lebih ghurih. Hati-hati sama lalat ya, entah kenapa, setiap memasak kucai, selalu mengundang lalat (*meskipun udah mandi).


Chives (kucai)

Next, ada flat parsley. Nah, kalau yang satu ini saya belum terlalu fasih menggunakannya untuk masakan. Karakter daunnya lebih kaku dibanding seledri, tetapi jarang saya gunakan untuk masakan sih. Penggunaannya mungkin lebih ke dressing, bentuk daunnya indah soalnya.



Parsley ada juga yang keritingnya nih. Curly parsley. Sama dengan si flat parsley, yang ini juga jarang saya gunakan untuk memasak. Tapi dia dengan setia menghiasi taman kok, dengan bentuk daunnya yang kribo imut lucu ini. Merawatnya juga nggak sulit. 


Parsley kribo

Next-next ada rosemary. Duhh... yang ini aromanya yahut banget. Membawa khayalan ke tengah kebun dan ladang herbs deh. Ahh... Saya lebih suka ngelus-ngelus terus dibauin, dibanding memakannya. Ohya, yang ini katanya bisa ngusir nyamuks, a.k.a. mosquito repellent. :3
Tanam yang banyak deh...


Rosemary dalam pot terracotta


Selain pakai pot terracotta, saya coba juga pot jenis lain, yaitu pot kaleng. Sepintas mirip-mirip ember gitu. Tapi sayangnya belom karatan ini, jadi agak-agak kurang vintage. Tapi tetep ciamiks kok. :) Kelemahannya, karena bahannya kaleng, jadi tidak bisa menyerap kelebihan air seperti si pot terracotta. Jadi, jangan lupa beri lubang di bagian dasarnya, atau bisa coba alternatif dengan pakai pot dalam berlubang, dan si pot kaleng jadi pot luarnya. Kelebihan air bisa dibuang secara berkala.


Rosemary dalam pot kaleng

Step terakhir, tinggal ditata di meja, balkon, atau dimanapun. Beberapa orang yang dapurnya tersorot sinar, bisa menaruh pot-pot herbs di windowsill atau area dekat tap water dan washbasin, sehingga kalau masak dan butuh rempah, gaperlu jauh-jauh ke taman, tinggal petik aja yang dekat. Mau siram, tinggal kucurin tap water. Mhuehehehe...


Jajajaaaa...

Sekian DIY vintage herbs garden yang sudah pernah saya coba. Yuk kalian coba juga. Selain untuk diri sendiri, mereka bisa dijadikan hadiah untuk orang tersayang yang suka masak, atau suka berkebun.

Let's give it a try : )

No comments:

Post a Comment

Comment anything, ask me anything :)