Lagi buka-buka galeri handphone terus menemukan beberapa foto pohon bunga Sakura yang sempat dikunjungi beberapa tahun lalu. Saya upload di sini ah, barangkali jadi inspirasi untuk dikunjungi, tentunya setelah pandemi Covid19 ini berlalu ya. Juga sebagai informasi, kalau Sakura juga ternyata bisa tumbuh di Indonesia :)
Foto-foto ini saya ambil di sekitar bulan Januari 2018 kalau tidak salah. Waktu itu ada acara jalan-jalan dari kantor, tempat di mana saya mencari rejeki. Singkat cerita ini jalan-jalan terpaksa, karena minta disponsori jalan-jalan oleh kantor, tapi tidak diapprove. Jadilah kami-kami ini karyawan yang sudah jengah bekerja tetapi ndak libur-libur, mengadakan acara sendiri ehehe.
Ada hal yang disayangkan dari acara jalan-jalan ini, yaitu mengunjunginya di musim hujan, jadi kurang poll gitu loh, jalanannya becek, licin, dan sempat kehujanan juga. Ehehe.
Baiklah, nama tempatnya adalah Kebun Raya Cibodas, letaknya di pinggiran kota Bogor. Waktu itu saya ke sana naik bis bersama rekan-rekan kerja. Asyik sekali karena bisa kenalan dengan anggota keluarga yang lain. Ada yang bawa anak, pasangan, dll. Waktu itu status saya masih single, jadi sendirian saja, duduknya bersama teman yang single juga ohoho.
Berangkat pagi-pagi sekitar jam 6.00 dari daerah Jakarta Selatan, sampai di Kebun Raya Cibodas sekitar jam 8.30. Perjalanan enggak begitu macetos, karena masih pagi kali ya. Bis parkir agak jauh dari pintu masuk, dekat semacam pasar kecil gitu. Ada yang jual kelinci (pengin beyi), hasil kebun, dan tanaman hias kayak farmer's market gitu, versi merakyat. Jalan sekitar 400 meter, lalu sampailah di pintu masuk. Sayang sekali saya tidak memotret pintu masuknya nih. Waktu itu karena musim hujan, jam 9an pun masih ada kabut tipis, yah kami-kami cukup terpana, maklum jarang lihat kabut di Jakarta, seringnya lihat kabut bis kota. Uhuhuhu... T_T'
Bagi pegawai di Ibu Kota, melihat hamparan hijau begini dan udara yang bersih itu kesan tersendiri. Merefresh otak banget, yang tiap hari lihatnya layar monitor, laporan keungan, menghirupnya asap knalpot dan debu jalanan produk macet.
Jalan kaki terus ke dalam, turut tebing dikit, ketemu danau kecil, duh cantiknya. Suhu airnya setara dengan air mineral yang sudah dimasukkan ke showcase.
Beningnya Seperti Air Minum |
Bocah-bocah ga sabar main-main air, bahkan ada yang sudah persiapan banget bawa baju renang, lalu berenang-renang kecil. Semoga tydac masuk angin karena baik air maupun udaranya di bawah suhu normal Jakarta biasanya. Saya sih cari tempat kering, terus duduk sambil makan popmi dan jagung bakar yang dijual ga jauh dari situ.
Lihatlah ke Situ, Ada Tenda Penjual Jagung Bakar dan Popmi |
Menuju pohon Sakura, kita harus menyeberangi aliran sungai ini, nyesel ga bawa sandal, jadi sepatu agak-agak basah kena air. Airnya jernih sekali sih, jadi gapapa deh. =P
Kayak di Manaa Gitu |
Terus berjalan, nantinya danau tadi mengalirkan airnya ke sungai sempit ini. Waktu itu karena musim hujan, pengunjungnya sedikit sekali. Katanya, kalau lagi ramai, di kanan kiri sungai ini banyak orang pasang karpet dan berpiknik ria.
Ahem, Jangan Ganggu Ah |
Nah, akhirnya ketemu juga dengan pohon Sakura. Penampakannya seperti pohon bungur ya, tapi minim jumlah daun. Awalnya agak was, was, apa ada yang lagi mekar? Kan sayang banget kalau ke mari tapi sedang tidak ada yang mekar. Dan, jajaja, ternyata memang ada yang sedang bermekaran, meskipun tidak begitu banyak hingga berguguran.
Bunga Sakura ini ternyata memang cantik, tapi saya endus-endus, tidak ada aromanya sih. Kalau diamati, bunganya ada yang berwarna pink tua, dan ada juga yang berwarna pink muda. Meskipun belum bisa ber-ohanami ria (menikmati keindahan bunga Sakura ala Jepang) dengan berpiknik sembari dihujani sepal-sepal bunga Sakura, melihatnya juga sudah merupakan pengalaman yang langka ehehe. Jadi, saya sih senang-senang saja.
Setelah berpiknik sebentar, makan nasi kotak (tanpa bunga Sakura yang berguguran tentunya), kami pun beranjak pulang karena sudah mulai gerimis. Waktu itu sekitar pukul 1, sebetulnya masih betah sih, tapi mengingat hujan yang akan turun dan juga kemacetan yang semakin siang semakin uwow, kami pun memutuskan check out.
Pesan saya untuk teman-teman yang berkunjung ke tempat wisata, kita kan berwisata ingin menikmati keindahan, melepas penat, please, jaga keindahannya, jangan buang sampahmu sembarangan dan jangan merusak, supaya tetap indah. Kalau bisa, bertindaklah lebih manusiawi dengan mengambil sampah-sampah yang dibuang sembarangan oleh orang lain (yang kurang manusiawi karena bertingkah laku lebih rendah dari hewan, map kasar, sebal habisnya). Dengan begitu, tempat wisata tetap indah, dan kita juga mendapat kebaikan.
:)
No comments:
Post a Comment
Comment anything, ask me anything :)