TEORI DASAR
Karbohidrat, termasuk gula, adalah unsur pokok yang paling melimpah pada tumbuhan dan hewan dan memiliki banyak fungsi. Mereka adalah sumber energi dan pembentuk jaringan pendukung pada tumbuhan dan beberapa hewan (Fieser & Fieser, 1956).
Unit pokok dari karbohidrat adalah monosakarida-monosakarida yang merupakan polihidroksi aldehid atau keton yang disebut aldosa dan ketosa. Gula pada jaringan hewan umumnya adalah pentosa dan heksosa beserta turunannya (Danishefsky, 1980).
Berbagai senyawa yang termasuk kelompok karbohidrat mempunyai molekul yang berbeda-beda ukurannya, yaitu dari senyawa sederhana yang mempunyai berat molekul 90 hingga senyawa yang mempunyai berat molekul 500.000 bahkan lebih. Berbagai senyawa itu dibagi dalam tiga golongan, yaitu golongan monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida (Poedjiadi, 1994).
Monosakarida adalah karbohidrat yang sederhana, dalam arti molekulnya hanya terdiri dari beberapa atom karbon saja dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis dalam kondisi lunak menjadi karbohidrat lain (Poedjiadi, 1994). Contoh monosakarida yang banyak terdapat di dalam sel tubuh manusia adalah glukosa, fruktosa, dan galaktosa (Irawan, 2010).
Senyawa yang termasuk oligosakarida (disakarida) mempunyai molekul yang terdiri dari beberapa molekul monosakarida. Dua molekul monosakarida yang berikatan satu dengan yang lain, membentuk suatu molekul disakarida (Poedjiadi, 1994). Contoh disakarida yang umum adalah, sukrosa, laktosa, dan maltosa (Irawan, 2010).
Karbohidrat kompleks merupakan karbohidrat yang terbentuk oleh hampir lebih dari 20.000 unit molekul monosakarida terutama glukosa (Irawan, 2010). Berat molekul polisakarida bervariasi dari beberapa ribu hingga lebih dari satu juta, polisakarida yang dapat larut dalam air akan membentuk larutan koloid. Beberapa polisakarida yang penting diantaranya adalah amilum, glikogen, dekstrin, dan selulosa (Poedjiadi, 1994).
Minosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifaf dapat mereduksi, terutama dalam suasana basa. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehid atau keton bebas dalam molekul karbohidrat. Sifat ini tampak pada reaksi reduksi ion-ion logam, misalnya Cu2+ dan ion Ag+ yang terdapat pada pereaksi-pereaksi tertentu (Poedjiadi, 1994).
Pereaksi Benedict berupa larutan yang mengamdung kuprisulfat, natrium karbonat, dan natrium sulfat. Glukosa dapat mereduksi ion Cu2+ dari kuprisulfat menjadi ion Cu+ yang kemudian mengendap sebagai Cu2O. Endapan yang terbentuk dapat berwarna hijau, kuning, atau merah bata. Warna endapan ini tergantung pada konsentrasi karbohidrat yang diperiksa (Poedjiadi, 1994).
Pereaksi Barfoed digunakan untuk membedakan antara monosakarida dengan disakarida. Monosakarida dapat mereduksi lebih cepat daripada disakarida, dengan anggapan bahwa konsentrasi monosakarida dan disakarida dalam larutan tidak berbeda banyak (Poedjiadi, 1994).
Uji Seliwanoff dilakukan untuk membedakan adanya ketosa pada monosakarida atau disakarida dilihat dari perubahan warna larutan. Prinsip dari uji Seliwanoff adalah jika setelah pencampuran larutan lalu dilakukan pemanasan selama 60 detik, maka sakarida yang tergolong ketosa adalah yang berwarna merah (Darwindra, 2010).
Pereaksi Molisch terdiri atas larutan alfa-naftol dalam alkohol. Apabila pereaksi ini ditambahkan pada larutan glukosa misalnya, kemudian secara hati-hati ditambahkan asam sulfat pekat, akan terbentuk 2 lapisan zat cair. Pada batas antara kedua lapisan itu, akan terjadi warna ungu karena terjadi reaksi kondensasi antara furfural dengan senyawa alfa-naftol (Poedjiadi, 1994).
PRINSIP
1. Uji Molisch
Reaksi dehidratasi karbohidrat, yaitu reaksi pelepasan molekul H2O oleh asam kuat (H2SO4 pekat) menjadi senyawa furfural. Senyawa furfural ini kemudian mengalami reaksi kondensasi ketika direaksikan dengan senyawa fenol atau amina yang memberikan turunan warna.
2. Uji Benedict
Reaksi redoks, yaitu reduksi ion Cu2+ menjadi Cu+ oleh karbohidrat yang memiliki gugus aldehid atau keton bebas (gula pereduksi).
3. Uji Barfoed
Reaksi reduksi Cu2+ menjadi Cu+ dalam suasana asam oleh monosakarida.
4. Uji Selowanoff
Reaksi kondensasi hidroksi metil furfural dengan resorsinol membentuk senyawa berwarna merah.
Reaksi dehidratasi, yaitu terlepasnya molekul H2O karena penambahan asam kuat.
5. Uji Pati
Reaksi pembentukan kompleks antara pati dan iodium dan menghasilkan senyawa kompleks berwarna biru.
Friday, May 29, 2015
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Comment anything, ask me anything :)