Kenyataan di Balik Perasaan
Perasaan? Siapa yang tahu perasaan seseorang? Seperti sebuah kotak brangkas yang hanya bisa dibuka dengan password yang hanya pemiliknyalah yang tahu. Orang mungkin bisa berpura-pura bahagia, padahal hatinya teriris. Dan tak sedikit yang pura-pura perduli tapi hanya pura-pura. Manusia terlalu banyak pura-pura. Di luar, mereka bisa tampak seperti apapun yang mereka mau. Seperti casing hp yang bisa diganti-ganti semau gue.
Lalu tanpa tahu apa yang mereka sembunyikan, kita terburu-buru berdecak kagum.
Ketika tahu tentang aslinya seseorang, kekaguman akan hilang tiba2 dan keluarlah cercaan, makian, ejekan, dan tanpa sadar kita pun telah menjadi seperti mereka.
Hidup memang benar-benar sebuah misteri…
I remember a quotation that my daddy have ever said to me.
“Dengar!! Pengadilan memang ada, tapi keadilan itu gak ada di dunia.”
Yah…that’s absolutely right. Pengadilan memang ada, sayangnya bahkan di pengadilan itu sendiri dilakukan hal2 yang membuat keadilan menjadi pincang. Katanya hati nurani-lah yang paling benar. Benarkah???
Lalu aku tertarik untuk bertanya apa yang orang 2 inginkan dengan cara mereka memincangkan keadilan dan melukai kebenaran.
Ternyata memincangkan keadilan dan melukai kebenaran akan bikin hidup lebih menarik lebih mudah…
Lalu aku juga tertarik untuk bertanya pada diriku sendiri. Jika suatu saat nanti sudah tidak ada lagi orang yang memihak pada kebenaran dan keadilan, apakah aku masih mau memainkan peran itu di sisa hidupku?? Atau memilih untuk mengalami titik balik negative?
Sepeti temanku pernah bilang, “aku lagi ingin jadi anak nakal. Bosen jadi anak baik. Sekali-kali nakal napa? Bosen akh…”
Bagaimana denganku? Apakah aku sudah mulai bosan juga?
Aku tak bilang iya. Karena, begitu aku mulai bosan memelihara kebenaran dan keadilan, aku akan membayangkan diriku berada di satu posisi sebagai seorang pembunuh, atau pecandu narkoba yang benar-benar sulit untuk mendapatkan kembali kebenaran, keadilan, dan hati nurani. Maka aku akan kembali bersemangat untuk menjaga hal berharga ini.
Doakan saja…
Sunday, August 3, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
amien, di doakeun lah kareta hehehe.... biar blog bisa dicari di mesin pencari, buka aja panel kontrol, masuk ke pengaturan, klik yang dasar, trus cari tulisan : "biarkan mesin pencari menemukan blog anda" nah rubah deh jadi "ya", dengan begitu bisa ketemu tuh blog kamu. oh ya, kalau pake blogger yang englis, ya terjemahkan aja ya sendiri hehehehhehe daaaag kareta... tuut tuuut tuuut
ReplyDeleteSerem, Bingung, Aneh, ato apa yach...
ReplyDeleteYang pasti sih, keep looking aja deh. Mang kadang kebenaran itu terlihat absurb, terkesan abstrak full of fatamorgana, apalagi keadilan, liwaaa..ttt.
Klo kta are sih, yg penting kita bisa melakukan sesuatu dg benar, pada tempatnya walau kadang terlihat ga adil, ga papa lah... beside life must go on, as long as we stay at the right track.. just move on. :D
@oom ingus
ReplyDeleteJiahhah... si oom belon bayar tagihan telepon ya? Bayar dulu ateuh.
@oom Aries
Iya oom. Baiklah. Nasihatnya basgus tuh. Chayoo...